Wamenaker Noel Kena OTT, IM57+ Minta KPK Ungkap Sindikat Pemerasan di Kemnaker

Wamenaker Noel Kena OTT, IM57+ Minta KPK Ungkap Sindikat Pemerasan di Kemnaker

Isal Mawardi - detikNews
Jumat, 22 Agu 2025 07:43 WIB
Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer Gerungan kembali mendatangi PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah hari ini. Pria yang akrab disapa Noel itu mengadakan diskusi dengan serikat pekerja dan manajemen Sritex.
Wamenaker Immanuel Ebenezer (Foto: Kementerian Ketenagakerjaan)
Jakarta -

Wamenaker Immanuel Ebenezer atau Noel terjerat operasi tangkap tangan (OTT) KPK terkait kasus dugaan pemerasan berkaitan dengan pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). IM57+ mendorong KPK mengungkap jaringan sindikat pemerasan di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).

"Kami berharap KPK tidak berhenti pada Immanuel Ebenezer tetapi juga mengungkap jaringan sindikasi pemerasan dan kongkalikong yang sudah mengakar dalam Kementerian Ketenagakerjaan. Rangkaian penegakan hukum yang berulang menunjukkan jejaring korup masih bertahan," ujar Ketua IM57+ Institute Lakso Anindito kepada wartawan, Jumat (22/8/2025).

Ia mendesak adanya audit etik secara menyeluruh untuk menyisir anasir-anasir korup yang masih bercokol. Selain itu, Presiden Prabowo Subianto dinilai perlu merombak total struktur yang diduga terlibat dalam skandal pemerasan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pidato Presiden yang menjadikan prioritas pemberantasan korupsi ternyata tidak direalisasikan oleh jajarannya sehingga masih terbatas retorika. Presiden harus melakukan langkah radikal untuk melakukan pembenahan dalam tata kelola Kementerian dan Lembaga Negara khususnya Kementerian Ketenagakerjaan," imbuh Lakso.

ADVERTISEMENT

Ironisnya, dugaan pemerasan di Kemnaker ini terjadi setelah KPK menahan tersangka korupsi Izin Tenaga Kerja Asing beberapa minggu yang lalu. Lakso menilai perubahan sistem belum terjadi pada Kemnaker sehingga korupsi dengan jenis yang sama masih terjadi.

"Ini merupakan kegagalan upaya pemberantasan korupsi yang serius sehingga membutuhkan perbaikan sistemik untuk mendorong reformasi kelembagaan," sambungnya.

Presiden Prabowo, kata Lakso, perlu mendukung KPK untuk terus melakukan upaya OTT sebagai wujud nyata komitmen pemberantasan korupsi. Ia menduga pasca OTT Noel, akan ada berbagai upaya untuk menghentikan langkah pengembalian independensi KPK.

"Presiden tidak boleh bersikap netral dan harus memastikan berbagai langkah KPK tetap dapat dilakukan secara serius tanpa adanya gangguan intervensi politis dari berbagai pihak," tutur Lakso.

Kasus Pemerasan

Diketahui, Noel kini tengah menjadi sorotan usai tersandung kasus korupsi terkait pemerasan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Noel terjaring OTT KPK.

OTT dilakukan pada Rabu (20/8) malam. Total, ada 10 orang yang dijaring dalam operasi itu.

Noel diduga memeras sejumlah perusahaan terkait pengurusan sertifikasi K3. Namun KPK belum mengungkap berapa total duit pemerasan itu.

KPK juga memamerkan 22 barang bukti berupa kendaraan yang diamankan dalam OTT terhadap Noel. Salah satunya ialah mobil bermerek Nissan GTR.

Ada juga mobil BMW, Hyundai Palisade, Mitsubishi Pajero Sport, hingga mobil Jeep. Ada pula Vespa hingga motor sport Ducati yang disita.

Lihat juga Video 'Moge Ducati hingga Nissan GTR yang Disita dalam OTT Wamenaker':
Halaman 3 dari 2
(isa/eva)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads