Sekjen Dorong Perpustakaan MPR Jadi Wadah Kreativitas & Pemberdayaan

Sekjen Dorong Perpustakaan MPR Jadi Wadah Kreativitas & Pemberdayaan

Dea Duta Aulia - detikNews
Kamis, 21 Agu 2025 12:22 WIB
Perpustakaan MPR
Foto: MPR
Jakarta -

Sekretaris Jenderal (Sekjen) MPR RI Siti Fauziah mendorong agar perpustakaan tidak hanya sebagai tempat untuk membaca berbagai buku saja. Namun juga sebagai wadah untuk melahirkan kreativitas, eksplorasi, dan pemberdayaan.

Untuk mewujudkan itu, Sekretariat Jenderal (Setjen) MPR RI menggelar 'Literasi Kreatif' bertajuk 'Membuat Chunky Knit Pillow' yang diikuti oleh pegawai Setjen MPR RI agar dapat lebih teliti dan kreatif. Adapun acara tersebut diselenggarakan di Perpustakaan MPR RI, Jakarta, Rabu (20/8) kemarin.

Siti mengatakan kegiatan yang dilatih oleh Elvina Taher dari Luang Kreatif Studio ini juga bukan hanya menghasilkan karya, namun juga menjadi sarana melepas penat sekaligus melatih motorik dan daya pikir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Merajut itu melatih kesabaran. Kalau tidak sabar, hasilnya tidak akan selesai. Selain itu, dari kegiatan ini muncul inovasi, karena setelah belajar dasar-dasarnya, kita bisa mengembangkan berbagai pola dan produk baru," kata Siti dalam keterangan, Kamis (21/8/2025).

ADVERTISEMENT

Dari seutas benang, peserta belajar menyusun pola hingga menghasilkan karya yang memiliki nilai seni sekaligus potensi ekonomi.

"Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat, bukan hanya melihat hasil akhirnya, tetapi juga proses yang melatih kesabaran, kreativitas, dan daya ingat. Harapannya, kegiatan literasi kreatif bisa berlangsung terus dan berkembang di tahun depan," ujarnya.

Dia menambahkan, ke depan, program ini tidak hanya diperuntukkan bagi karyawati, tetapi juga melibatkan karyawan laki-laki.

"Jangan hanya perempuan, tetapi pegawai laki-laki juga bisa terlibat, misalnya dalam kegiatan seperti barista. Itu pasti menarik," tuturnya.

Selain memberi keterampilan baru, kegiatan literasi kreatif juga dipandang sebagai ilmu yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, ilmu yang didapat bahkan bisa menjadi peluang usaha.

"Ini bukan hanya untuk hari ini, tetapi ilmu yang bisa kita pakai dan suatu saat bisa menjadi penghasilan," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Sistem Informasi MPR RI Anies Mayangsatri menyampaikan bahwa kegiatan literasi kreatif ini sekaligus dapat mendayagunakan koleksi yang ada agar lebih dimanfaatkan oleh Pemustakanya dan meningkatkan minat baca serta kunjungan ke Perpustakaan MPR RI.

"Oleh karena itu, kegiatan literasi kreatif akan fokus pada transfer informasi dari buku dengan mengimplementasikan langsung. Dengan demikian, Pemustaka bisa mempraktekan langsung apa yang ada di buku dan mempelajari dari pakarnya langsung," ujarnya.

Sementara itu, Pegawai dari Poliklinik MPR RI sekaligus peserta acara Jenny Hasianni Octavianty dan Firda Faradillah mengaku mendapat banyak pengalaman baru dari pelatihan tersebut.

Menurut Jenny, kegiatan merajut memberikan tantangan tersendiri karena membutuhkan kesabaran dan ketelitian tinggi.

"Melatih motorik halus, kesabaran, dan ketelitian. Ternyata lebih sulit dari yang dibayangkan, bahkan saya sempat berpikir lebih gampang menyuntik pasien daripada merajut," ujarnya.

Meski awalnya merasa kesulitan, Jenny mengaku senang akhirnya bisa menghasilkan karya dengan bantuan instruktur. Ia menilai kegiatan ini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga membuka ruang kreativitas baru.

Hal senada turut diungkapkan oleh Firda. Firda menilai pelatihan ini sebaiknya bisa diikuti lebih banyak peserta karena antusiasme pegawai cukup tinggi.

Kegiatan literasi kreatif ini diharapkan menjadi agenda berkelanjutan di lingkungan MPR RI. Menurutnya, kegiatan ini mampu meningkatkan semangat berkarya di kalangan pegawai.

"Harapannya pesertanya lebih banyak, soalnya banyak teman yang juga berminat. Kalau bisa, waktunya juga ditambah supaya lebih maksimal," tutupnya.

Simak juga Video: Perpus TIM Buka Sampai Malam, Pengunjung Pun Meningkat

(anl/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads