Anggota DPR Sebut Balita Raya Meninggal Dipenuhi Cacing Jadi Alarm Keras

Anggota DPR Sebut Balita Raya Meninggal Dipenuhi Cacing Jadi Alarm Keras

Firda Cynthia Anggrainy - detikNews
Kamis, 21 Agu 2025 09:04 WIB
Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi
Foto: Ashabul Kahfi (Amel-detikcom)
Jakarta -

Anggota Komisi IX DPR Fraksi PAN Ashabul Kahfi menyoroti kasus balita asal Sukabumi, Raya, yang meninggal dunia tubuhnya dipenuhi cacing. Ashabul meminta pemerintah serius memprioritaskan sanitasi bersih bagi warga, terutama di daerah pelosok.

"Kasus ini menjadi alarm keras bahwa sanitasi dasar di banyak daerah kita masih jauh dari memadai. Pemerintah perlu memastikan akses air bersih, toilet sehat dan edukasi pola hidup bersih hingga ke pelosok," kata Ashabul kepada wartawan, Kamis (21/8/2025).

Ashabul menekankan pentingnya edukasi masyarakat soal perilaku sehat. Dia mengingatkan pola bermain anak-anak di daerah dengan permukiman bertanah seperti Raya memiliki risiko tinggi terinfeksi cacing, sehingga dibutuhkan kampanye masif dari pemerintah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Anak-anak yang bermain tanpa alas kaki di tanah berisiko tinggi terinfeksi cacing. Perlu kampanye masif tentang kebiasaan sederhana seperti memakai sandal, mencuci tangan, dan menjaga kebersihan lingkungan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Ashabul juga mendorong pemerintah menyediakan skrining dan pemberian obat cacing rutin kepada anak-anak. Selain itu juga perlunya penguatan layanan kesehatan primer.

"Program pemberian obat cacing massal di sekolah maupun posyandu harus dipastikan berjalan baik. Jangan sampai ada anak-anak yang luput dari perlindungan dasar ini," kata Ashabul.

"Puskesmas dan posyandu harus lebih proaktif mendeteksi dini kasus cacingan atau malnutrisi. Jika ditemukan gejala awal, segera dilakukan penanganan agar tidak berkembang menjadi fatal," sambungnya.

RS Jelaskan Kondisi Raya

Juru bicara sekaligus dokter IGD RSUD Syamsudin, dr Irfan, menjelaskan bagaimana cacing bisa menyebar dalam tubuh Raya. Dia menduga Raya mengalami infeksi cacing.

"Saat (pasien) di IGD, tiba-tiba keluar cacing dari hidung pasien. Dari situ, kita mulai menduga ada kaitannya dengan infeksi cacing," kata dr Irfan seperti dilansir detikJabar, Rabu (20/8).

Raya kemudian dirujuk ke ruang PICU untuk perawatan intensif. Dari pemeriksaan lanjutan, dipastikan ia terserang askariasis, penyakit akibat cacing gelang (Ascaris lumbricoides).

"Infeksi bisa terjadi ketika telur cacing tertelan, baik melalui makanan, minuman, maupun tangan yang kotor. Telur akan menetas di usus, lalu berkembang jadi larva yang bisa menyebar lewat aliran darah ke organ-organ, bahkan otak. Itu sebabnya pasien bisa tidak sadar," jelas Irfan.

Lingkungan tempat tinggal Raya diduga memperbesar risiko infeksi. Ia tinggal di rumah panggung sederhana dengan tanah terbuka di bawahnya.

"Sepertinya pasien sering bermain di tanah tanpa alas kaki. Itu memperbesar risiko infeksi," kata dia.

Simak juga Video: Kisah Pilu Raya, Balita yang Tewas dengan Tubuh Dipenuhi Cacing

Halaman 2 dari 2
(fca/rfs)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads