Kawasan transmigrasi Melolo, Sumba Timur, kini tengah dijadikan proyek percontohan berbasis industrialisasi dan investasi. Program ini tidak hanya mengembangkan produksi tebu dan gula, tapi juga membuka ribuan peluang kerja bagi warga transmigran maupun masyarakat lokal.
Proyek ini terwujud melalui sinergi antara pemerintah dan sektor swasta, khususnya PT Muria Sumba Manis (MSM), perusahaan gula terpadu terbesar di NTT, yang mengelola perkebunan tebu di Kawasan tersebut. Kebutuhan perusahaan akan perluasan lahan dan penambahan tenaga kerja membuka peluang kolaborasi dengan Kementrian Transmigrasi untuk industrialisasi dan hilirisasi kawasan transmigrasi.
Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman menegaskan, Melolo akan menjadi pilot project transmigrasi berbasis industrialisasi dan investasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kawasan Transmigrasi Melolo akan dijadikan pilot project transmigrasi baru berbasis industrialisasi dan investasi. Kawasan ini bukan hanya menjadi pusat produksi tebu dan gula, tetapi juga motor penggerak ekonomi daerah yang mampu menyerap ribuan tenaga kerja, baik dari warga transmigrant maupun masyarakat lokal," ujar Iftitah dalam keterangannya, Kamis (20/8/2025).
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menambahkan, program ini sejalan dengan visi pemerintah membangun kawasan transmigrasi sebagai pusat pertumbuhan baru.
"Kehadiran industri berbasis perkebunan seperti ini meningkatkan nilai tambah, membuka lapangan kerja, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat NTT," katanya.
Dalam kunjungan beberapa waktu lalu, AHY dan Iftitah meninjau langsung pabrik gula PT Muria Sumba Manis, mulai dari kedatangan tebu, proses pengolahan, penggilingan, hingga pemurnian.
Pemerintah menargetkan, jika proyek percontohan Melolo berhasil, model ini bisa direplikasi di daerah lain untuk mempercepat pembangunan wilayah dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Dengan hadirnya investasi strategis ini, kawasan Melolo diharapkan menjadi contoh nyata transmigrasi modern yang tidak hanya memindahkan penduduk, tetapi juga menghadirkan pusat-pusat ekonomi baru yang berdaya saing dan berkelanjutan.
(akn/ega)