Ruas jalan dari Ciputat, Tangerang Selatan, ke arah Lebak Bulus, Jakarta Selatan, macet parah akibat proyek galian. Pengendara menilai proyek 'abadi' itu bikin macet di Jakarta menjadi-jadi.
Ada enam titik proyek galian pipa air minum sepanjang Jalan Ciputat Raya, yakni dua titik berada di persimpangan Terminal Lebak Bulus, dua titik di sekitar Rumah Sakit Bhayangkara Lemdiklat Polri, lalu dua proyek galian lainnya berada dekat lampu merah simpang Jalan RA Kartini dan Jalan Lebak Bulus Raya.
"Dari kemarin sudah kami infokan kepada anggota untuk bersiap supaya mengatur lalin lebih awal imbas hal tersebut (proyek pipa air minum)," kata Kapolsek Ciputat Timur Kompol Bambang Askar Sodiq, saat dihubungi, Selasa (19/8/2025).
Imbas proyek itu, macet terjadi di beberapa titik di antaranya di lampu merah Situ Gintung, penyeberangan UIN, putaran balik di depan kompleks dosen UI, dan adanya proyek pembangunan di sekitar Pasar Jumat, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
"Perlambatan lalin karena antrean lampu merah Situ Gintung, penyeberangan UIN, putaran balik di depan kompleks dosen UI. Ada pembangunan proyek itu lumayan juga menambah macet di sekitar (Selapa Polri), sudah masuk wilayah Jaksel," katanya.
Pantauan di lokasi, galian pipa air menyebabkan penyempitan jalan hingga separuhnya. Pengendara antre melewati galian itu. Adapun personel polisi siaga di lokasi macet mengatur lalu lintas.
Salah satu warga bernama Nury mengatakan proyek tersebut mengakibatkan dua jalan di sekitar lokasi mengalami penyempitan. Dia mengatakan jalan baru kembali lancar setelah melewati lampu merah Pondok Pinang.
"Terkena macet dari Ciputat karena ada pengerjaan di depan Selapa Polri (Lebak Bulus), yang menyebabkan penyempitan ruas jalan sebelah kiri sebanyak tiga kali, dan ruas sebelah kanan satu kali persis di depan mini market Pondok Pinang," kata Nury.
Macet di kawasan tersebut masih berlangsung hingga sore tadi. Antrean mengular di Jalan Ir H Juanda hingga persimpangan Jalan Ciputat Raya.
Kemacetan semakin parah saat ada kendaraan yang berhenti di bahu jalan. Seorang juru parkir di sekitar lokasi, Ari, mengatakan kemacetan di kawasan tersebut biasanya tidak berlangsung lama.
"Nggak gini biasanya, lancar saja. Siang itu biasanya lancar. Sore padat juga, nggak yang sampai macet," kata Ari.
Ari menyebut proyek galian menjadi biang kerok kemacetan. Dia mengatakan kendaraan harus melambat karena jalan menyempit.
"Lancar saja biasanya, 40-an (km/jam) bisalah di sini. Sekarang tahu dah, paling 20, itu ada tanda juga tuh disuruh lambat," ucap Ari.
(idn/idn)