Suasana khidmat upacara bendera di lapangan sepak bola Tembagapura berubah menjadi penuh warna ketika ratusan karyawan PT Freeport Indonesia (PTFI) hingga anak-anak tampil dalam tarian kolosal. Berpakaian adat sesuai daerah operasi PTFI dari hulu ke hilir, mereka menari dengan semangat di tengah dinginnya udara pegunungan Papua Tengah.
Tarian kolosal ini dibawakan secara bergantian dengan tarian khas daerah yang mewakili lima wilayah operasi PTFI, yakni Tembagapura, Kuala Kencana, Nabire, Gresik, dan Jakarta. Setiap penampilan menghadirkan makna tersendiri yang merefleksikan perjalanan kontribusi Freeport untuk negeri, dari hulu di Papua hingga hilir di Jawa, sekaligus menjaga semangat persatuan dan mengintegrasikan semuanya dari Jakarta.
Usai penampilan setiap daerah, seluruh peserta dan penonton turut larut menari bersama, diiringi lagu khas Papua yang membangkitkan semangat. Momen semakin spesial ketika Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas ikut turun ke lapangan, bergabung menari berkeliling bersama karyawan dan keluarga mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini tentu saja suatu hal yang istimewa ya. Di ulang tahun kemerdekaan yang ke-80 dan kita bisa merayakan betul-betul secara kolosal. Bisa dibilang secara kolosal dari 5 lokasi," ujar Tony Wenas di sela-sela peringatan HUT ke-80 RI di Lapangan Sepak Bola Tembagapura, Kabupaten Mimika, Minggu (17/8/2025)
Tarian ini merupakan hasil kolaborasi karyawan lintas divisi, kontraktor, hingga paguyuban se-Tembagapura. Dalam harmoni gerak dan budaya, tersirat kebersamaan dan semangat persatuan yang sejalan dengan tema perayaan tahun ini di PTFI yakni 'Bergerak Bersama dari Hulu ke Hilir untuk Indonesia Maju'.
Parade budaya ini bukan sekadar hiburan, tetapi simbol dari kebersamaan yang sudah lama tumbuh di Freeport Indonesia. Tony mengaku terharu sebab di kawasan operasi PTFI di Papua ini tampak sekali keberagamannya, baik dari suku maupun agama.
"Saya selalu kalau upacara kemerdekaan di Tembagapura ini selalu terharu. Karena nasionalisme yang begitu tinggi. Begitu beragam karyawannya, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Rote. Ada semuanya di sini. Berbagai macam agama, berbagai macam suku bangsa.
Bahkan orang-orang asingnya juga banyak yang dari berbagai macam negara. Tapi semua blended di sini untuk merayakan HUT kemerdekaan," ujar Tony.
Setelah parade budaya berakhir, kemeriahan berlanjut dengan konser musik Dewa 19. Ribuan penonton memadati lapangan untuk menyaksikan band legendaris itu yang hadir dengan formasi Ahmad Dhani, Virzha, dan Ello sebagai vokalis. Namun, baru beberapa lagu dibawakan, hujan deras mengguyur Tembagapura.
Meski begitu, semangat penonton tak surut. Dengan payung seadanya, jas hujan, hingga jaket, mereka tetap bertahan menikmati lantunan hits Dewa 19.
![]() |
Sorakan dan nyanyian bersama justru membuat suasana semakin intim, menandai perayaan HUT RI ke-80 yang penuh semangat kebersamaan meski di bawah guyuran hujan. Malam harinya, Dewa 19 juga turut menghibur belasan ribu karyawan di kawasan Ridge Camp MP-72, Tembagapura.
Tarian kolosal dan konser musik hanyalah sebagian dari rangkaian panjang peringatan HUT RI di PTFI. Sebelumnya, perusahaan juga menggelar upacara bendera serentak di enam lokasi, serta pemberian penghargaan masa kerja bagi karyawan yang telah mengabdi puluhan tahun.
Lihat juga Video 'Warga Nobar Penurunan Bendera Merah Putih di Bundaran HI':
(prf/ega)