Jembatan Angkat Buka Tutup Bikin Ceria Warga Gandaria

Jembatan Angkat Buka Tutup Bikin Ceria Warga Gandaria

Brigitta Belia Permata Sari - detikNews
Sabtu, 16 Agu 2025 22:00 WIB
Jembatan Antar Kampung (JAK) Angkat Gandaria atau JAK Angkat Mulia di Jaksel jadi jembatan pertama di Jakarta yang bisa diangkat untuk buka tutup. (dok Bina Marga DKI)
Jembatan Antar Kampung (JAK) Angkat Gandaria atau JAK Angkat Mulia di Jaksel jadi jembatan pertama di Jakarta yang bisa diangkat untuk buka tutup. (dok Bina Marga DKI)
Jakarta -

Jakarta kini punya jembatan bascule pertama atau jembatan yang bisa dibuka-tutup, bernama Jembatan Antar Kampung (JAK) Angkat Gandaria atau JAK Angkat Mulia. Jembatan tersebut pun disambut antusias oleh warga Gandaria, Jakarta Selatan (Jaksel).

Dirangkum detikcom, Sabtu (16/8/2025), jembatan itu menghubungkan kampung-kampung di Gandaria, Jaksel. JAK Angkat Mulia itu telah diresmikan oleh Kadis Bina Marga DKI Jakarta Heru Suwondo. JAK yang dibangun oleh Suku Dinas Bina Marga Jaksel ini mengaplikasikan kemutakhiran teknologi karena bisa dibuka dan ditutup.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Heru menjelaskan penggunaan teknologi pada JAK sepanjang 9 meter dengan lebar 1,5 meter tersebut akan memudahkan saat membersihkan Kali Grogol yang ada di bawahnya.

Menurutnya, pembangunan JAK tersebut merupakan usulan warga karena merasa jembatan sebelumnya sudah sangat tidak layak dan dapat membahayakan. Bahkan beberapa bagian jembatan bergoyang saat dilintasi kendaraan.

ADVERTISEMENT

"Pembangunan jembatan ini dikerjakan dalam waktu tiga bulan, dimulai Juni 2025 lalu dengan melibatkan pihak ketiga yang sudah ahli di bidangnya," terangnya.

Jembatan Antar Kampung (JAK) Angkat Gandaria atau JAK Angkat Mulia di Jaksel jadi jembatan pertama di Jakarta yang bisa diangkat untuk buka tutup. (dok Bina Marga DKI)Jembatan Antar Kampung (JAK) Angkat Gandaria atau JAK Angkat Mulia di Jaksel jadi jembatan pertama di Jakarta yang bisa diangkat untuk buka tutup. (dok Bina Marga DKI)

Pantauan detikcom di lokasi pada Sabtu (16/8), JAK Gandaria itu menghubungkan Jalan Gandaria I, RT.001/RW. Keramat Pela, Kebayoran Baru ke Jalan Mulia 1, RT. 001/RW. 005, Kebayoran Lama Utara. Jembatan dibangun sepanjang 9 meter dengan lebar 1,5 meter.

Jembatan ini memiliki pagar pembatas setinggi kurang lebih satu meter yang dicat dengan warna putih-biru. Pijakannya menggunakan sejumlah plat besi yang dicat berwarna abu-abu. Sementara pegangan tangan (handrail) perak terpasang rapi tanpa dicat.

Jembatan itu hanya bisa dilintasi satu sepeda motor dengan menyisakan ruang kecil di kiri kanannya. Pada kedua ujung jembatan, terdapat tuas yang dapat diputar supaya jembatan terangkat.

Nantinya, jembatan hanya akan diangkat dalam proses pengerukan atau pembersihan sungai saja.Tuas itu juga dikunci agar tidak sembarangan orang bisa memainkan jembatan dan mengganggu mobilitas warga.

Saat detikcom mencoba berjalan di atasnya, terasa sedikit goyangan karena tidak ada tumpuan di bawah jembatan.

Warga Senang Ada Jembatan Bascule

Warga Gandaria, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pun menyambut gembira dibangunnya jembatan bascule tersebut. Jembatan ini dinilai lebih kokoh dan modern serta mampu mengurangi potensi banjir.

"Yang dulu jembatannya udah ngeri, kayak mau roboh. Kalau motor lewat, (jembatan) udah goyang-goyang. Makanya warga minta dibikin baru karena bahaya," ujar warga bernama Ratna (45) saat ditemui di kawasan Gandaria, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (16/8).

Jembatan Antar Kampung (JAK) Angkat Gandaria atau JAK Angkat Mulia di Jaksel jadi jembatan pertama di Jakarta yang bisa diangkat untuk buka tutup. (dok Bina Marga DKI)Kondisi Jembatan Antar Kampung (JAK) Gandaria-Mulia sebelum digantikan JAK Angkat Gandaria atau JAK Angkat Mulia yang bisa diangkat untuk buka tutup. (dok Bina Marga DKI)

Menurut Ratna, jembatan lama juga menjadi penyebab banjir karena banyak sampah yang tersangkut di tiang bawah jembatan sehingga aliran air tersumbat.

Selain jembatan lama yang rapuh, sampah menumpuk membuat warga kerap kebanjiran.

"Dulu ada tiang penyangga di bawah, jadi sampah nyangkut di situ terus banjir. Kalau yang baru kan nggak ada penyangga di bawahnya, insyaallah alirannya lancar," ujarnya.

Selain aliran kali menjadi lebih lancar, warga berharap kehadiran sistem buka-tutup ini memungkinkan alat berat (backhoe) masuk ke area kali untuk pengerukan lumpur dan sampah, terutama saat musim hujan.

"Dulu backhoe susah masuk. Sekarang bisa dibuka jembatannya, jadi mudah-mudahan bisa lebih rutin dibersihin," tuturnya.

Warga lainnya, Wati (35) mengaku senang dan sudah mencoba menggunakan jembatan baru tersebut. Ia berharap JAK Gandaria bisa membuat wilayahnya tak banjir lagi karena aliran kali yang lancar.

"Sebelumnya kan dari beton. Nah, ada beberapa sampah yang nyangkut di tengah-tengah besinya, jadi mampet dan banjir dah. Cuma, semenjak jembatan ini, sampah nggak nyangkut, nggak mampet juga aliran," ungkapnya.

Warga Gandaria, Kebayoran Baru, gembira atas dibangunnya Jembatan Antar Kampung (JAK) Gandaria yang kini dilengkapi sistem buka-tutup (bascule). (B Belia/detikcom)Warga Gandaria, Kebayoran Baru, gembira atas dibangunnya Jembatan Antar Kampung (JAK) Gandaria yang kini dilengkapi sistem buka-tutup (bascule). (B Belia/detikcom)

Wati menilai konsep jembatan tersebut unik seperti di luar negeri. Hal itu, kata Wati, pernah disampaikan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno (Doel).

"Bagus. Ini kan baru pertama ada di Jakarta. Kerenlah bisa buka-tutup begitu, kayak di luar negeri. Kata Bang Doel biar kayak di Belanda," katanya.

Halaman 4 dari 4
(amw/jbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads