Tukar-tukaran 'CD' Penyebab Kanker Serviks Merajalela
Rabu, 18 Jul 2007 13:11 WIB
Jakarta - Ada beberapa faktor seorang wanita terkena kanker leher rahim alias serviks. Meski tidak bersifat turunan, namun ibu dan anak perempuannya bisa sama-sama tertular bila sering menggunakan celana dalam atau 'CD' bergantian."Penyakit ini tidak bersifat genetik, tetapi ditularkan. Misalnya dengan menggunakan celana dalam bergantian," kata Dr dr Andrijono SpOG (K) dalam launching buku 'Kanker Serviks' di Hotel Borobudur, Lapangan Banteng Selatan, Jakarta, Rabu (18/7/2007).Penyakit ini juga disebabkan perilaku seksual yang tidak sehat, misalnya berhubungan seksual dengan sembarang orang. Dengan berganti-ganti pasangan akan semakin memperbesar risiko tertular virus HPH penyebab kanker serviks. Apalagi, penis bisa menjadi sarang virus tersebut.Penyakit ini tidak mengenal usia. Karena itu, wanita berusia muda atau tua, sama-sama berisiko terkena kanker tersebut. Vaksinasi pencegahan HPV dianjurkan umur 10-55 tahun."Kalau si penderita hamil, kehamilan bisa dilanjutkan. Janinnya tidak apa-apa. Namun seperti umumnya kanker, pada saat kehamilan bisa lebih ganas," imbuh Andrijono.Kanker ini bisa disembuhkan total. Tapi harus diupayakan dengan deteksi dini menggunakan papsmear dan colposcopi. Biaya tes papsmear sekitar Rp 250 ribu. Sedangkan untuk colposcopisetidaknya butuh Rp 500 ribu.Sebagaimana penyakit kanker lainnya, kanker serviks juga berisiko menyebar ke organ lain di dalam tubuh, seperti ovarium, tuba fallopi, ginjal, paru-paru, hingga otak.Gejala umum penyakit ini, si penderita akan mengalami keputihan yang berbau tidak sedap dan tidak sembuh-sembuh. Si penderita juga akan merasa gatal pada alat kelaminnya. Terkadang keputihan ini disertai pendarahan, meski perempuan yang bersangkutan tidak sedang haid.
(nvt/sss)