Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding menghadirkan program pemeriksaan kesehatan gratis bagi pekerja migran yang dideportasi dari Malaysia. Tak hanya pemeriksaan kesehatan fisik, program ini juga menyediakan layanan kesehatan psikis.
"Bersama Kementerian Kesehatan, kami melakukan cek kesehatan fisik maupun psikis dengan memanfaatkan program Presiden Prabowo, yaitu cek kesehatan gratis. Yang kedua, dengan Kemenlu, kita terus berkoordinasi untuk pemulangan supaya kita pastikan bahwa orang-orang yang pulang ini sampai di rumah dengan selamat," ungkap Karding di gedung UPT BP2MI, Ciracas, Jakarta Timur, pada Kamis, (14/8/2025).
Program yang berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ini digelar dalam rangka penyambutan pekerja migran dari Malaysia. Karding menyampaikan dari 264 pekerja migran yang dideportasi, banyak pekerja yang merupakan imigran undocumented (tanpa dokumen atau tidak punya izin kerja), sehingga rentan menjadi korban kekerasan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rata-rata teman-teman ini sebelumnya berangkat secara ilegal. Sehingga memang, itu yang sering saya katakan bahwa, kalau orang berangkat secara ilegal, peluang potensi untuk mendapatkan kekerasan, tidak dibayar, dokumen disimpan, dan lainnya itu pasti terjadi, potensinya besar," sambungnya.
Karding menyampaikan untuk menghindari kerentanan, warga negara yang berencana menjadi pekerja migran harus menyiapkan dan mengurus dokumen yang dibutuhkan. Sebab, program repatriasi di Malaysia sejak Mei tahun lalu yang membersihkan pekerja-pekerja undocumented Indonesia berpotensi semakin mempertebal kerentanan WNI.
"Tolong ikuti prosedur yang benar, supaya tidak jadi korban kayak lainnya semua. Tidak digaji, mungkin ada yang disiksa, dan sebagainya. Kan kasihan yang tidak digaji," ujar Karding.
Di sisi lain, salah satu peserta pemeriksaan kesehatan gratis, Mila, menyampaikan apresiasinya. Menurutnya, kekerasan yang dilakukan oleh majikan dan berdampak pada penglihatannya baru sempat dia periksa dan obati melalui pemeriksaan kesehatan gratis ini.
"Mata saya ini sudah tidak nampak karena saya dilempar piring sama majikan karena minta uang gaji saya tidak dikasih. Makanya saya tidak nampak (kelihatan). Saya periksa tadi, saya dikasih sudah obat tetes mata. Dari dokter tadi. Baru saya minta obat untuk lambung. Alhamdulillah, di sini puas pokoknya. It's the best," ungkapnya.
Mila melanjutkan kesibukannya saat bekerja menghalangi untuk mengunjungi layanan medis. Sehingga, program pemeriksaan kesehatan gratis memberikan kesempatan untuk memperoleh bantuan kesehatan.
"Selama saya bekerja, saya tak pernah periksa. Saya tidak pernah bisa periksa karena saya sibuk kerja. Di sini saya merasa puas karena saya memang ingin berobat. Ternyata di sini ada obat gratis pemerintah. Layanannya baik," ujar Mila.
Simak juga Video: Menteri P2MI Ungkap Alasan Pekerja Migran Rentan Alami Eksploitasi