Puan Kutip Prabowo soal 'Serakahnomic': Persoalan Serius yang Kita Hadapi

Puan Kutip Prabowo soal 'Serakahnomic': Persoalan Serius yang Kita Hadapi

Adrial akbar - detikNews
Jumat, 15 Agu 2025 10:34 WIB
Puan Maharani di sidang tahunan bersama MPR-DPR-DPD (dok. YouTube Sekretariat Presiden)
Foto: Puan Maharani di sidang tahunan bersama MPR-DPR-DPD (dok. YouTube Sekretariat Presiden)
Jakarta -

Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti praktik eksploitasi sumber daya melalui praktik bisnis yang manipulatif. Puan mengutip ucapan 'serakahnomic' yang pernah diucapkan Presiden Prabowo Subianto.

Hal itu disampaikan Puan dalam pidatonya di sidang tahunan MPR dan sidang bersama DPR-DPD, di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025). Awalnya puan menyinggung soal rakyat yang memiliki etos kerja yang baik.

"Di satu sisi, rakyat kita, dengan segala keterbatasannya, memiliki etos kerja yang luar biasa: petani, nelayan, buruh, guru, ojek online, TNI, Polri, ASN, tenaga kesehatan di pelosok-pelosok negeri, mereka semua bekerja keras tanpa kenal lelah," kata Puan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun di sisi lain, lanjut Puan, ada kenyataan pahit dimana sebagian kecil masyarakat yang mengeksploitasi sumber daya dengan praktik bisnis manipulatif. Seperti tambang ilegal, judi online, dan sebagainya.

ADVERTISEMENT

"Namun, di sisi lain, kita menghadapi kenyataan pahit. Sebagian kecil masyarakat, dengan segala kelebihannya, justru mengeksploitasi rakyat dan sumber daya alam melalui praktik bisnis yang manipulatif," ujarnya.

Puan menyebut pihak tersebut telah melampaui batas ilmu ekonomi dan nilai-nilai peradaban. Barulah kemudian Puan mengutip ucapan 'serakahnomic' seperti yang pernah diucapkan Prabowo bagi pihak-pihak tersebut.

"Presiden Prabowo Subianto menyebutnya dengan istilah tajam 'serakahnomic', sebuah perilaku serakah yang merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Ini adalah persoalan serius yang harus kita hadapi bersama," ucapnya.

Menghadapinya, kata Ketua DPP PDIP itu, perlu pendekatan yang komprehensif. Indonesia juga perlu menjalankan transformasi ekonomi dan keadilan sosial yang nyata.

"Menghadapi tantangan ini kita membutuhkan pendekatan yang komprehensif, meliputi politik, ekonomi, hukum, budaya, dan komitmen bersama seluruh elemen bangsa," kata dia.

"Kita perlu menjalankan transformasi ekonomi dan keadilan sosial yang nyata, penegakan hukum yang tegas dan tidak pandang bulu, serta kerja kolektif dalam mewujudkan transformasi nasional," tambahnya.

Perihal serakahnomic, sempat diucapkan oleh Prabowo. Fenomena ini bikin Prabowo geram.

Istilah 'Serakahnomics' ini dimunculkan Prabowo dalam pidatonya saat penutupan Kongres PSI di Solo, Jawa Tengah, Minggu (20/7). Prabowo menjelaskan 'serakahnomics' menjadi mazhab baru merujuk pada golongan serakah yang semata mendulang keuntungan ekonomi pribadi.

Mulanya, Prabowo menyampaikan adanya cara pandang atau mazhab baru dalam ekonomi, yakni 'serakahnomics'. Prabowo sudah memperingatkan pihak yang serakah ini, tetapi tidak jera.

"Kekayaan kita luar biasa, tapi maling-maling pun luar biasa. Akalnya luar biasa, nggak jera-jera, sudah dikasih warning, masih saja. Saya sedih, ya kan. Mereka-mereka itu, menurut saya sudah di arah bukan lagi masuk akal atau apa, mereka ini dalam rangka serakah," kata Prabowo.

Cara pandangan ini menurut Prabowo baru, tidak ada dalam ilmu ekonomi. Oleh sebab itu, Prabowo menyebut golongan ini sebagai serakahnomics.

"Ternyata ada fenomena baru, saya kira mazhabnya, tadinya mazhab ini, mazhab itu, ini ada mazhab baru ekonomi itu, yang saya sebut mazhab serakahnomics," ujarnya.

Prabowo akhirnya menilai pihak yang mengambil kekayaan ini hanya melakukan keserakahan. Namun, Prabowo mengingatkan lagi bahwa suatu saat akan ada penindakan.

"Serakahnomics ini sudah lewat, nggak ada di buku, nggak ada di universitas ilmu ekonomi kayak begini. Ini ilmu serakah. Tapi ya tunggu tanggal mainnya," imbuhnya.

Simak Video: Puan Kutip Prabowo soal 'Serakahnomic', Soroti Tambang Ilegal-Judol

(ial/azh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads