Mengintip Proyek di Tangerang Pemicu Antrean TransJ Jalur Langit

Mengintip Proyek di Tangerang Pemicu Antrean TransJ Jalur Langit

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 15 Agu 2025 05:31 WIB
Pembangunan jembatan Pelawad 2, jalan ditutup dan diterapkan contraflow
Foto: Pembangunan jembatan Pelawad 2, jalan ditutup dan diterapkan contraflow (Taufiq/detik)
Jakarta -

Rute Transjakarta jalur langit alias koridor 13 sempat terganggu sampai mengalami antrean. Salah satu pemicunya yakni proyek pembangunan jembatan Pelawad 2 di sekitar Puri Beta, Larangan Utara, Kota Tangerang.

Antrean panjang itu terjadi pada Selasa (12/8/2025) malam. Saat itu sejumlah wilayah Jabodetabek diguyur hujan deras hingga menyebabkan beberapa titik terendam banjir.

Banjir menyebabkan TransJakarta datang terlambat. Bus yang biasanya tiba di halte setiap 5 menit, jauh lebih lama dari biasanya, bahkan baru tiba 20 menit. Alhasil, penumpang membludak dan menumpuk di beberapa halte TransJakarta jalur langit atau rute-rute Transjakarta yang melewati jalan layang (elevated road).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usut punya usut, antrean TransJakarta pada malam itu bukan cuma karena banjir. Melainkan juga proyek pembangunan jembatan Pelawad 2.

ADVERTISEMENT

"Kami mengidentifikasi dua penyebab utama yang memicu kemacetan parah di jalur ini: proyek pembangunan jembatan Pelawad 2 di sekitar Puri Beta, dan genangan air dengan ketinggian 20-35 cm akibat hujan deras dan banjir di wilayah Kreo," ujar Kepala Departemen Humas dan CSR TransJakarta Ayu Wardhani kepada wartawan, Rabu (13/8/2025).

Pembangunan jembatan Pelawad 2 di sekitar Puri BetaPembangunan jembatan Pelawad 2 di sekitar Puri Beta Foto: Dok. Istimewa

detikcom mengintip proyek Jembatan Pelawad 2 yang jadi pemicu antrean TransJakarta itu. Pembangunan jembatan itu membuat jalan dari arah Petukangan ke Ciledug yang awalnya dua lajur, menjadi satu lajur dan dibuat dua arah.

Sementara itu, lalu lintas kendaraan dari Ciledug di Jalan HOS Cokroaminoto arah Petukangan ditutup karena pembangunan. Kendaraan roda dua masih bisa melintas melalui pinggir jalan setapak di depan ruko. Sedangkan jalur ke arah Ciledug mengalami penyempitan.

Jalur ke arah Pertukangan juga dilakukan rekayasa dengan skema contraflow. Di sekitar lokasi terdapat rambu 'dua arah' yang menandakan jalur ke arah Ciledug dibuat contraflow. Kemudian ada juga papan yang bertulisan 'Ada pekerjaan jembatan terhitung Juli 2025-Desember 2025'.

Salah seorang warga bernama Rasdi (57) mengatakan, pada Selasa (12/8) malam sejumlah pengendara memutuskan untuk putar balik karena macet. Gara-gara hal itu, kendaraan melambat sehingga menimbulkan kemacetan.

"Banyak yang putar balik, yang lanjut jalan ya ada. Ya jadi udah jalannya lambat gara-gara banjir, ada juga yang putar balik," kata Rasdi saat ditemui di lokasi, Kamis (14/8/2025).

Rasdi menyebut kemacetan tidak pernah terjadi sebelumnya. Dia baru merasakan macet parah di kawasan itu setelah proyek pembangunan Jembatan Pelawad 2 dimulai.

"Biasanya nggak kok nggak macet, kan itu jalan juga satu jalur lewat-lewat aja. Ini gara-gara jadi dua arah gini jadi macet," imbuhnya.

Pembangunan jembatan Pelawad 2 di sekitar Puri BetaPembangunan jembatan Pelawad 2. (Foto: Dok. Istimewa)

Seingat Rasdi, banjir di kawasan itu gara-gara luapan air dari kali kecil di sekitar lokasi. Tinggi airnya sekitar 40 sentimeter.

Kata Rasdi, kemacetan di kawasan itu tempo hari memang parah. Bahkan sampai hampir tengah malam masih padat.

"Saya nggak tahu kalau sampai mananya. Yang pasti tengah malam itu masih ramai, habis itu saya pulang," ucapnya.

Warga Geram Proyek Jembatan Bikin Lalin Tak Jelas

Warga mengeluhkan proyek pembangunan Jembatan Pelawad 2. Iman (47) menyebut proyek-proyek yang berlangsung membuat kondisi jalan makin tak jelas.

"Proyek-proyek mulu, tambah nggak jelas," kata Iman kepada wartawan.

Iman mengatakan, gara-gara proyek tersebut, jalan dari Ciledug ke Petukangan ditutup. Pengendara harus menggunakan jalan setapak atau halaman milik ruko-ruko di Jalan HOS Cokroaminoto.

"Ini bukan jalannya buat motor emang, depan ruko-ruko kan. Biasanya pada masuknya situ, cuma gara-gara ditutup lewatnya ke depan ruko ini," ungkapnya.

Imbas proyek tersebut, kendaraan dari Ciledug dialihkan ke jalur Jalan Ciledug Raya. Padahal biasanya bisa berputar ke Jalan Puri Beta.

Warga lain bernama Rizal (30) juga mengeluh proyek jembatan Pelawad 2. Proyek itu membuat kondisi jalan berdebu dan becek saat hujan turun.

"Macet mungkin kadang ya, tapi sekarang jadi berdebu gitu. Kena mata perih itu, kotor juga kan, belum kalau hujan kayak kemarin itu jadi banjir, beceklah," kata Rizal.

Dishub Rekayasa Lalin

Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang akan menempatkan petugas agar mengatur dan membuat rekayasa lalu lintas di lokasi.

"Karena ini jalan provinsi, kami coba koordinasi dengan Dishub Provinsi agar bersama-sama mengatur rekayasa lalu lintas secara dinamis, termasuk pengalihan arus dan penempatan petugas di titik-titik rawan kemacetan," kata Kepala Dishub Kota Tangerang Achmad Suhaely saat dihubungi.

Suhaely menyebut, pihaknya berkomitmen memperhatikan kepentingan penumpang Transjakarta. Mereka sepakat pelayan terhadap penumpang harus tetap optimal.

"Berkoordinasi dengan pihak Transjakarta, sepakat bahwa pelayanan tetap berjalan seoptimal mungkin dan penumpang tidak terganggu," jelasnya.

Selain itu, Dishub Kota Tangerang juga mendorong agar Dinas PUPR Provinsi Banten untuk segera merampungkan pembangunan Jembatan Pelawad 2. Mereka meminta agar percepatan dilakukan dengan memaksimalkan jam pengerjaannya.

"Selanjutnya dengan Dinas PUPR Provinsi meminta untuk kiranya mempercepat tahapan konstruksi dengan menambah jam kerja dan sumber daya agar proyek dapat segera selesai" sambungnya.

Halaman 4 dari 3
(idn/idn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads