RI Bantah Berunding dengan Israel untuk Terima Warga Gaza

RI Bantah Berunding dengan Israel untuk Terima Warga Gaza

Wilda Hayatun Nufus - detikNews
Kamis, 14 Agu 2025 16:41 WIB
Palestinians scramble to collect aid supplies from trucks that entered through Israel, in Khan Younis, southern Gaza Strip, August 12, 2025. REUTERS/Hatem Khaled     TPX IMAGES OF THE DAY
Foto: Warga Gaza (REUTERS/Hatem Khaled).
Jakarta -

Pemerintah Indonesia membantah Israel soal adanya perundingan bersama lima negara lainnya perihal potensi penempatan warga Palestina dari Jalur Gaza. Pemerintah Indonesia mengatakan tidak ada perundingan dengan Israel.

"Mengenai pertanyaan di atas, bisa saya sampaikan bahwa tidak ada pembicaraan dengan Israel," kata Jubir Kemlu Vahd Nabyl Achmad Mulachela kepada wartawan, Kamis (14/8/2025).

Seperti diketahui, Israel dilaporkan sedang berunding dengan lima negara, termasuk Indonesia, mengenai potensi penempatan warga Palestina dari Jalur Gaza. Katanya, ada empat negara lainnya yang diajak berunding soal ini adalah Somaliland, Uganda, Sudan Selatan, dan Libya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Beberapa negara menunjukkan keterbukaan yang lebih besar daripada sebelumnya untuk menerima imigrasi sukarela dari Jalur Gaza," ujar seorang sumber diplomatik Israel kepada media Channel 12, seperti dilansir media Israel, The Times of Israel, Kamis (14/8). Sumber itu menyebut Indonesia dan Somaliland sangat terbuka akan gagasan itu. Namun, belum ada keputusan konkret yang dibuat soal ini.

ADVERTISEMENT

Tonton juga video "Indonesia Kirim 800 Ton Bantuan Logistik ke Gaza Via Udara" di sini:

Somaliland adalah wilayah yang memisahkan diri dari Somalia yang dilaporkan berharap mendapatkan pengakuan internasional melalui kesepakatan tersebut.

Laporan tersebut muncul bersamaan dengan klaim dari The Associated Press, bahwa Israel telah membahas pemukiman kembali warga Gaza di Sudan Selatan - sebuah pernyataan yang ditolak oleh pemerintah negara Afrika tersebut sebagai "tidak berdasar" dan tidak mencerminkan kebijakan resminya.

Sebelumnya, dalam wawancara dengan saluran berita i24News, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyuarakan dukungannya terhadap emigrasi massal warga Gaza, sebuah kebijakan yang didukung oleh Presiden AS Donald Trump awal tahun ini. Netanyahu mengatakan bahwa Israel sedang berkomunikasi dengan "beberapa negara" untuk menampung warga sipil yang mengungsi dari wilayah yang dilanda perang tersebut.

"Saya pikir ini adalah hal yang paling wajar," kata Netanyahu. "Semua orang yang peduli terhadap Palestina dan mengatakan ingin membantu Palestina harus membuka pintu bagi mereka. Apa yang Anda khotbahkan kepada kami? Kami tidak mengusir mereka - kami memungkinkan mereka untuk pergi... pertama-tama, [meninggalkan] zona pertempuran, dan juga Jalur Gaza itu sendiri, jika mereka mau."

Ketika ditanya mengapa proses tersebut belum mengalami kemajuan, Netanyahu menjawab: "Anda membutuhkan negara-negara penerima. Kami sedang berbicara dengan beberapa negara - saya tidak akan merincinya di sini."

Halaman 3 dari 2
(whn/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads