Menteri Kebudayaan, Fadli Zon menandatangani Surat Keputusan (SK) tentang Pembentukan Tim Kajian dan Pemugaran Situs Cagar Budaya Peringkat Nasional Gunung Padang.
SK ini diberikan langsung kepada Dr. Ali Akbar yang ditunjuk sebagai Ketua Tim Kajian dan Pemugaran Situs Cagar Budaya Peringkat Nasional Gunung Padang.
"Tugas Tim Kajian dan Pemugaran ini antara lain melaksanakan kajian mengenai pemugaran, melaksanakan studi teknis, menyusun perencanaan pemugaran, melaksanakan dan melaporkan hasil kajian dan pemugaran Situs Cagar Budaya Peringkat Nasional Gunung Padang," ungkap Fadli dalam keterangan tertulis, Kamis (14/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun penyerahan SK dilakukan di Kantor Menteri Kebudayaan, Jakarta, pada Rabu (13/8).
Situs Gunung Padang di Cianjur, Jawa Barat, mulai diteliti sejak zaman penjajahan Belanda. Penelitian-penelitian yang dilakukan menunjukkan peninggalan purbakala ini memiliki nilai yang penting bagi sejarah dan kebudayaan bangsa.
Pemerintah Republik Indonesia telah menetapkan peninggalan ini sebagai Cagar Budaya Peringkat Nasional. Berusia ribuan tahun, beberapa bagian dari situs ini mengalami kerusakan alami seperti batu yang patah, rebah, bahkan runtuh. Kondisi ini menjadi perhatian serius sehingga diperlukan kegiatan pemugaran untuk menjaga kelestarian situs bersejarah ini.
Dr. Ali Akbar mengatakan kondisi situs cagar budaya peringkat Nasional saat ini sudah mulai roboh di beberapa bagian. Batu-batunya pun mulai patah sehingga sangat penting untuk dilakukan pemugaran.
"Dan kita juga ketahui bersama, situs Gunung Padang telah menyita banyak perhatian ilmuwan dari dalam dan luar negeri, oleh karena itu dalam kegiatan pemugaran ini juga dilakukan atau diawali dengan kajian, sehingga mudah-mudahan dapat pula menjawab berbagai pertanyaan mengenai situs Gunung Padang," ungkapnya.
"Dan pada hari ini, pada dasarnya dengan adanya surat keputusan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya pada pemerintah Republik Indonesia, khususnya Menteri Kebudayaan atas tugas yang diberikan kepada kami dan mudah-mudahan pekerjaan atau tugas besar ini dapat kami laksanakan dengan baik dan kami mohon doa restu dari rakyat Indonesia," jelasnya.
Ali menjelaskan kegiatan pemugaran direncanakan dilakukan dengan metode yang mengutamakan kajian mendalam agar dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, akademis, dan sesuai dengan kaidah ilmu pengetahuan. Hal ini bertujuan agar situs dapat bertahan dan tetap terjaga hingga ratusan tahun ke depan.
Para ahli yang berasal dari beragam disiplin ilmu pun akan dilibatkan dalam pelaksanaan kegiatan ini. Keterlibatan lintas bidang diharapkan dapat menghasilkan pendekatan yang komprehensif. Dengan begitu, setiap tahapan pemugaran tidak hanya memperbaiki kondisi fisik situs, tetapi juga memperkuat pemahaman ilmiah tentang sejarah dan kebudayaan yang terkandung di dalamnya.
Sebelumnya, telah dilakukan kegiatan pemugaran terbesar yakni, pemugaran Candi Borobudur pada tahun 1980-an. Untuk itu, diharapkan kegiatan kajian dan pemugaran Situs Gunung Padang dapat berjalan lancar layaknya pemugaran Candi Borobudur. Dengan begitu, pemugaran ini dapat bermanfaat dan menjadi kebanggaan baru bagi bangsa Indonesia di kancah dunia.
Tonton juga Video: Potret Klenteng Cu An Kiong yang Diusulkan Jadi Cagar Budaya Nasional