TNI AD Janji Transparan Usut Kasus Pengeroyokan Prada Lucky hingga Tewas

TNI AD Janji Transparan Usut Kasus Pengeroyokan Prada Lucky hingga Tewas

Wildan Noviansah - detikNews
Kamis, 14 Agu 2025 07:49 WIB
Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat
Kadispenad Brigjen TNI Wahyu Yudhayana (dok. Istimewa)
Jakarta -

TNI AD masih menyelidiki kasus pengeroyokan Prada Lucky Chepril Saputra Namo hingga tewas. TNI AD berjanji akan transparan dalam mengusut kasus tersebut.

"Dari awal TNI AD sudah terbuka terkait kasus ini, rilis perkembangan juga terus kita berikan, penetapan 20 orang tersangka juga salah satu wujud komitmen TNI AD untuk mengungkap dan memproses kasus ini sampai tuntas," kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana sat dihubungi, Kamis (14/8/2025).

Wahyu belum bisa memerinci motif pasti pengeroyokan karena masih didalami penyidik. Namun dia menegaskan persidangan kasus tersebut akan digelar secara terbuka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nanti, setelah pemeriksaan ini, akan ada pelimpahan kepada Oditur Militer, juga akan disampaikan secara terbuka ke publik. Proses persidangan juga bisa diikuti oleh publik secara terbuka," ucap Wahyu.

"Semua tersangka dari kesatuan yang sama dengan korban. Nanti saat rilis perkembangan waktu pelimpahan ke Oditur akan disampaikan semua, termasuk identitas, peran, pasal-pasal yang dikenakan, ancaman hukuman, dan lain-lain. Kita tunggu pemeriksaan selesai, agar penyidik fokus sehingga dapat cepat tuntas," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Prada Lucky Dianiaya Pakai Tangan

Tersangka kasus penyiksaan yang menyebabkan kematian Prada Lucky bertambah. Sebanyak 20 anggota TNI dari Teritorial Pembangunan 834 Wakanga Mere, Nagekeo, Nusa NTT, ditetapkan sebagai tersangka.

Kadispenad Brigjen TNI Wahyu Yudhayana mengatakan para pelaku tersebut mengeroyok korban tanpa menggunakan alat.

"Tidak ada alat ya, lebih pada menggunakan anggota badan tangan ya," ujar Brigjen TNI Wahyu Yudhayana di Mabes TNI AD, Senin (11/8).

"(Barang bukti) tidak ada. Artinya, tidak ada penggunaan alat tertentu itu tidak ada," tegasnya.

Saat ditanya apakah kejadian itu terekam CCTV atau tidak, Wahyu menyebutkan cuma ada sejumlah saksi. Saksi tersebut, katanya, membantu pengungkapan kasus ini.

"Ada saksi. Kan sudah saya bilang tadi, ada juga beberapa personel yang survive. Itu CCTV yang paling mahal," pungkasnya.

Simak juga Video: 20 Prajurit TNI Jadi Tersangka Tewasnya Prada Lucky

(wnv/fas)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads