Mantan Ketua KPK, Abraham Samad, ikut diperiksa penyidik Polda Metro Jaya terkait kasus tuduhan ijazah palsu Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi). Abraham mengaku dirinya diperiksa lantaran podcast atau siniar yang dibuatnya.
"Jadi podcast saya, silakan Anda lihat. Nonton semuanya. Semua isinya adalah sifatnya edukasi, diskusi yang memberikan orang pencerahan, memberikan jalan, petunjuk kepada masyarakat tentang hak dan kewajiban mereka yang harus dilindungi oleh hukum," kata dia kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Rabu (13/8).
"Itu isi podcast saya. Podcast saya bukanlah berisi podcast yang berisi konten-konten yang tidak berpendidikan atau konten-konten yang sifatnya entertain," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan kehadirannya memenuhi panggilan itu agar memberi contoh kepada masyarakat bahwa tidak ada satu pun yang mempunyai privilese terhadap hukum, sehingga dia akan patuh terhadap hukum.
"Kemudian yang kedua, yang ingin saya tegaskan bahwa ini bukan tentang saya. Karena pemanggilan terhadap saya adalah serangkaian dengan apa yang saya lakukan selama ini," bebernya.
Menurutnya, podcast yang dibuatnya adalah tentang forum diskusi yang bersifat edukatif, sehingga masyarakat paham tentang hak-hak dan kewajibannya.
"Oleh karena itu, kalau apa yang selama ini saya lakukan lewat podcast dianggap sesuatu yang punya nilai pidana, sehingga saya dipanggil, maka ini adalah salah satu bentuk kriminalisasi terhadap pembungkaman kebebasan berpendapat dan kebebasan berekspresi," bebernya.
Dicecar Puluhan Pertanyaan Soal Ijazah Jokowi
Abraham Samad usai diperiksa Polda Metro Jaya. (Rizky/detikcom)
|
Abraham Samad telah selesai diperiksa penyidik Polda Metro Jaya terkait kasus tuduhan ijazah palsu Jokowi pada Rabu (13/8) malam. Abraham Samad dicecar 56 pertanyaan oleh penyidik.
"Ada sekitar 56 pertanyaan ya yang dilemparkan ke Bang Abraham Samad dengan memakan waktu kurang lebih hampir 10 jam," kata Daniel Winata selaku pendamping Abraham Samad, Rabu (13/8).
Pertanyaan yang diajukan penyidik seputar tudingan ijazah palsu tersebut. Daniel mengatakan pertanyaan berkaitan dengan podcast atau siniar yang dilakukan Abraham Samad.
"Ya pada intinya ada beberapa pertanyaan yang disampaikan berkaitan dengan kasus ijazah palsu dan juga sebetulnya berkaitan dengan banyak hal yang berkaitan dengan podcast ya," ucapnya.
Terpisah, Abraham Samad menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan terhadapnya. Dia menekankan bahwa apabila melihat surat panggilannya, locus dan tempus delicti-nya pada tanggal 22 Januari.
"Tapi ternyata dalam perkembangan di dalam pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh penyidik itu rata-rata keluar dari substansi surat panggilan," ujar Samad.
"Tapi pada intinya dari pertanyaan-pertanyaan itu lebih banyak menanyakan tentang isi podcast saya, isi wawancara saya terhadap Roy Suryo, Rizmon, dr Tifa, Kurnia, dan Rizal Fadila," lanjutnya.
Diketahui, Jokowi melaporkan dugaan fitnah terkait tuduhan ijazah palsu ke Polda Metro Jaya. Jokowi melapor terkait Pasal 310 dan 311 KUHP dan Pasal 27A, 32, serta 35 Undang-Undang tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Setelah dilakukan gelar perkara, laporan tersebut sudah naik ke tahap penyidikan. Total ada empat laporan serupa yang naik ke tahap penyidikan, sementara dua laporan lainnya dicabut.
Kasus tudingan ijazah palsu juga bergulir di Bareskrim Polri. Setelah dilakukan penyelidikan, Bareskrim menyatakan ijazah milik Jokowi asli dan sama dengan pembanding.
Jokowi juga sudah diperiksa setelah kasus naik penyidikan. Pemeriksaan digelar di Mapolresta Solo pada Kamis (24/7). Penyidik Polda Metro turut menyita ijazah SMA dan S1 milik Jokowi untuk diteliti laboratorium forensik.