Muzani Usul Rumah Pengasingan Rengasdengklok Dikembangkan Jadi Wisata Sejarah

Muzani Usul Rumah Pengasingan Rengasdengklok Dikembangkan Jadi Wisata Sejarah

Dwi Rahmawati - detikNews
Rabu, 13 Agu 2025 16:46 WIB
Ketua MPR Ahmad Muzani saat mengunjungi rumah Rengasdengklok (Dwi/detikcom)
Ketua MPR Ahmad Muzani saat mengunjungi rumah Rengasdengklok. (Dwi/detikcom)
Karawang -

Ketua MPR RI Ahmad Muzani mengunjungi rumah pengasingan Bung Karno dan Bung Hatta di Rengasdengklok, Jawa Barat. Dia berharap rumah pengasingan itu menjadi destinasi wisata sejarah.

"Nanti kami akan sampaikan hal ini kepada Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Kebudayaan agar memperhatikan tempat yang sangat bersejarah ini supaya ini bagian dari tempat yang harus terus dilestarikan, dijaga dan kalau perlu dikembangkan sebagai destinasi bagi generasi yang akan datang," kata Muzani di Rumah Sejarah Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat, Rabu (13/8/2025).

Muzani mengenang sejarah Rengasdengklok yang menjadi tempat pengasingan Bung Karno dan Bung Hatta sebelum teks proklamasi dibacakan. Dia menyebutkan para pemuda mendesak Bung Karno segera memproklamasikan kemerdekaan RI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di Rengasdengklok itulah pemuda-pemuda Indonesia yang gagah berani mendesak dan meyakinkan Bung Karno dan Bung Hatta agar segera memerdekakan Republik Indonesia karena Jepang sudah menyerah," ujar Muzani.

"Akhirnya setelah peristiwa tersebut, tanggal 16 Agustus, Bung Karno dan Bung Hatta menguatkan tekad bulat dan akhirnya pada malam 17 beliau berkumpul di rumah Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol, merumuskan teks proklamasi," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Dia menyebutkan ada desakan agar proklamasi kemerdekaan dilakukan di Rengasdengklok. Namun, menurut dia, Sukarno mempertimbangkan dengan matang agar proklamasi disampaikan di tempat yang strategis, yakni Jakarta.

"Meskipun desakan untuk memerdekakan Republik Indonesia kalau bisa diproklamasikan di Rengasdengklok. Tapi kemudian, Bung Karno minta agar hal itu dibicarakan dengan orang-orang dan pejuang-pejuang terkait yang ada di Jakarta," ujarnya.

Setelah momen itu, Bung Karno membacakan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia. Dia mengatakan momen itu menandai lahirnya bangsa Indonesia yang merdeka dan berdaulat.

"Sejak itu maka berdirilah negara Republik Indonesia dan kita bersyukur bahwa usia kemerdekaan kita sekarang ini sudah mencapai 80 tahun. Sebuah bilangan angka yang cukup tua dan tentu saja kita harus bersyukur atas berkah kemerdekaan ini," ujar Muzani.

"Karena itu, hari ini pimpinan MPR mengunjungi tempat yang mulai dilupakan oleh generasi muda. Mudah-mudahan dengan kunjungan ini kita mengingat kembali bahwa Rengasdengklok adalah sebuah kota kecil di Karawang yang menjadi bagian dari runtutan peristiwa 17 Agustus setiap kita memperingatinya setiap tahun," imbuhnya.

Tonton juga video "MPR soal Bendera One Piece: Itu Ekspresi, Pasti Hatinya Merah Putih" di sini:

Halaman 2 dari 2
(dwr/haf)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads