Sambut HUT RI Ke-80, Kemenbud Gelar Drama Musikal 'Harmoni Sahabat KILA'

Sambut HUT RI Ke-80, Kemenbud Gelar Drama Musikal 'Harmoni Sahabat KILA'

Hana Nushratu Uzma - detikNews
Rabu, 13 Agu 2025 15:19 WIB
Kemenbud
Foto: dok. Kemenbud
Jakarta -

Kementerian Kebudayaan RI akan mempersembahkan sebuah pertunjukan drama musikal anak-anak bertajuk 'Harmoni Sahabat KILA'. Acara ini digelar dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 RI sekaligus merayakan potensi luar biasa anak-anak bangsa.

Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon mengungkapkan pada peringatan Hari Anak Nasional beberapa waktu lalu, pihaknya telah menghadirkan pentas musik yang menampilkan penyanyi anak-anak era 70 dan 80-an, yang sempat mewarnai masa kecil generasi terdahulu.

"Dulu, penyanyi anak-anak sangat dikenal dan lagunya menggugah. Saat ini, kita perlu afirmasi dan membangun kembali ekosistem lagu anak yang membawa pesan moral, menggembirakan, dan membentuk karakter anak bangsa," ujar Fadli, dalam keterangan tertulis, Rabu (13/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pentas ini direncanakan dihelat pada 19 Agustus 2025 mendatang, pukul 15.00 WIB di Teater Besar Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta. Acara ini merupakan bagian dari gerakan nasional KILA (Kita Cinta Lagu Anak) 2025.

ADVERTISEMENT

KILA merupakan upaya strategis Kemenbud dalam menghidupkan kembali semangat penciptaan dan penampilan lagu anak Indonesia yang berkualitas, relevan, dan mendidik. Dalam taklimat media yang digelar di Museum Nasional Indonesia, Fadli menyampaikan 'Harmoni Sahabat KILA' bukan sekadar pertunjukan seni biasa, melainkan panggung perayaan atas kreativitas, semangat, dan bakat anak-anak Indonesia dari berbagai penjuru Tanah Air.

Fadli menekankan pentingnya musik dan kebudayaan sebagai kekuatan pemersatu bangsa serta sebagai instrumen diplomasi budaya yang dapat mengangkat nama Indonesia di kancah internasional. Pentas musikal ini akan menghadirkan kisah yang mengangkat semangat anak-anak dalam mengikuti lomba KILA, dikemas dengan musik, tari, dan nyanyian penuh warna yang dibawakan langsung oleh para finalis KILA dari berbagai daerah.

Melalui program KILA, Fadli berharap lahir kembali lagu-lagu anak berkualitas, yang tidak hanya disenangi, tetapi juga mendidik. Tak hanya itu, Fadli juga menyoroti pentingnya pertumbuhan seni pertunjukan drama musikal di Indonesia.

"Kita berharap Indonesia juga bisa memiliki drama musikal, seperti Broadway di Amerika Serikat dan West End di Inggris. Kita sedang menuju ke arah itu dengan membentuk ekosistem yang mendukung," kata Fadli.

KILA 2025 mencatat antusiasme tinggi dari masyarakat dengan total peserta 1.023 orang, yang terdiri dari 253 peserta lomba cipta lagu anak dan 770 peserta lomba menyanyi lagu anak. Setelah melalui proses seleksi awal, sebanyak 15 finalis terbaik dari kategori cipta lagu dan 50 finalis dari kategori menyanyi akan mengikuti tahap audisi lanjutan yang hasil akhirnya akan diumumkan dalam acara puncak 'Harmoni Sahabat KILA'.

Para pemenang akan mencakup tiga lagu anak terbaik dari lomba cipta lagu serta enam penyanyi anak terbaik dari lomba menyanyi, yakni Juara 1, 2, 3, dan tiga Juara Harapan. Pertunjukan ini akan semakin istimewa karena keseluruhan penampilan akan dibawakan oleh anak-anak bertalenta, yaitu para finalis lomba menyanyi KILA, yang akan membawakan lagu-lagu karya finalis lomba cipta lagu.

Lagu-lagu tersebut telah diaransemen ulang secara khusus untuk panggung musikal, memberikan pengalaman artistik yang kaya dan menyentuh. Drama musikal ini digarap oleh tim kreatif profesional di bawah arahan Rama Soeprapto, bersama tokoh-tokoh terkemuka di dunia seni, seperti Palka Kojansow, Gerry Gerardo, Wishnu Dewanta, Benny Krisnawardi, Iskandar Loedin, dan Tanti Hudoro.

Selain menjadi ruang ekspresi bagi anak-anak Indonesia, KILA juga merupakan bagian dari upaya Kemenbud untuk membangun ekosistem musik yang sehat dan berkelanjutan. Dalam sambutannya, Fadli menegaskan pentingnya pelindungan hak kekayaan intelektual, digitalisasi arsip musik, penguatan literasi musik di kalangan generasi muda, serta perluasan akses pasar musik nasional di era digital.

Fadli juga menambahkan bahwa kementerian tengah menjajaki kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan komunitas kreatif, lembaga negara, dan pelaku industri untuk mendorong pencapaian musisi Indonesia di panggung dunia. Ia pun mengajak seluruh masyarakat untuk hadir dan merayakan semangat kebudayaan Indonesia bersama 'Harmoni Sahabat KILA'.

"Mari bersama dukung gerakan Kita Cinta Lagu Anak untuk masa depan Indonesia yang lebih berbudaya dan ceria melalui lagu," kata Fadli.

Sementara itu, Wamenbud RI Giring Ganesha mengatakan KILA bukan sekadar mengajarkan keterampilan musik, tetapi juga membangun kepercayaan diri anak-anak.

"KILA mengajarkan anak-anak untuk selalu bersyukur atas talenta yang dimiliki. Anak-anak diajarkan untuk percaya diri lewat musik, kelas seni, dan diajarkan untuk mampu menghadapi panggung," kata Giring.

Pada taklimat media ini, tampil Duta KILA Felicia Angelica dan Rachel Panjaitan, membuka acara dengan mempersembahkan lagu 'Bersatu dalam Perbedaan', 'Pasti Bisa', serta 'Kita Cinta Lagu Anak' sebagai penutup. Menjelang penutupan, diumumkan 15 peserta terbaik Lomba Cipta Lagu dan 50 peserta yang lolos seleksi Lomba Menyanyi Lagu Anak, sebagai bentuk apresiasi terhadap kreativitas generasi muda di bidang musik anak.

Sebagai bentuk inklusi dan komitmen terhadap aksesibilitas seni, pertunjukan 'Harmoni Sahabat KILA' dibuka secara gratis untuk masyarakat. Penonton yang ingin menyaksikan pertunjukan dapat mendaftar melalui tautan registrasi yang tersedia di akun media sosial resmi @pusbangfilm dan @sahabatkila.

Pertunjukan ini tidak hanya menjadi suguhan hiburan keluarga, tetapi juga menjadi simbol optimisme masa depan Indonesia yang ceria dan berbudaya dimulai dari anak-anak.

Sebagai informasi, selain Fadli dan Giring, Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan Ahmad Mahendra; dan musisi legendaris Chicha Koeswoyo hadir sebagai narasumber dalam taklimat media tersebut.

Tonton juga video "Fadli Zon: Penulisan Ulang Sejarah Dibuat Sejarawan Tanpa Intervensi" di sini:

(akn/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads