Warga Tj Duren Gedor Lokasi Apartemen Mediterania

Jakarta - Pintu seng yang berdiri di lahan sengketa tanah yang sedang dibangun Apartemen Mediterania digedor-gedor warga Kampung Sawah, Tanjung Duren Selatan, Jakarta Barat. Sekitar 150 orang warga menuntut ganti rugi."Buka...buka...buka...! Dobrak saja kalau tidak mau buka," teriak warga sambil menggedor-gedor pintu setinggi 1,5 meter x 3 meter. Pintu itu terletak persis di samping Polsek Tanjung Duren, Jakarta Barat, Selasa (17/7/2007).20 Personel aparat Polsek Tanjung Duren dan 10 satpam berpakaian safari tampak berjaga-jaga di muka pintu.Aparat dan warga melakukan negosiasi. Perwakilan warga akhirnya diperkenankan masuk ke areal itu.10 Bendera Merah Putih dikibarkan. Spanduk dan poster dibentangkan antara lain bertuliskan "Tangkap mafia tanah yang bikin warga menderita", "Pantang pulang sebelum dibayar", dan "Stop pembangunan apartemen".Pengamatan detikcom pukul 12.15 WIB, di atas tanah sengketa itu tengah dibangun Apartemen Mediterania sekitar 20 lantai. Tanah sengketa seluas puluhan hektar ini dikelilingi tembok bata dan terletak persis di samping Mal Taman Anggrek.Dalam pernyataan tertulisnya, warga penuntut ganti rugi menyatakan, sengketa tanah berawal dari tanah terlantar yang digarap warga sejak 1970. PT Sinar Slipi Sejahtera mendapat sertifikat atas tanah itu. Penggarap asli digusur tahun 1986 tanpa ganti rugi. Ada beberapa penggarap bertahan sambil menunggu ganti rugi.PT Sinar Slipi Sejahtera menguangkan ke Bapindo. Ganti rugi tidak kunjung terealisasi dan warga ada yang membeli tanah itu dari penggarap aslinya untuk rumah hunian.Beberapa ahli waris tanah mengklaim memiliki tanah itu seperti Agustina Munawar, Hidayat Faber, dan Sunter Agung Podomoro Group yang membangun Apartemen Mediterania. (aan/nrl)