Ketua MK Minta Jajarannya Jaga Kepercayaan Publik: Itu Aset Tak Ternilai

Ketua MK Minta Jajarannya Jaga Kepercayaan Publik: Itu Aset Tak Ternilai

Mulia Budi - detikNews
Rabu, 13 Agu 2025 10:11 WIB
Para hakim MK (Mulia/detikcom)
Para hakim MK (Mulia/detikcom)
Jakarta -

Mahkamah Konstitusi (MK) menggelar upacara peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-22. Ketua MK Suhartoyo mengatakan para hakim dan pegawai di MK memiliki tantangan untuk konsisten menjaga marwah lembaga.

"Ujian sesungguhnya adalah konsistensi kita, apakah kita dapat terus menjaga marwah Mahkamah Konstitusi ini, atau justru terjebak dalam rutinitas semata," kata hakim Suhartoyo dalam sambutannya di acara HUT ke-22 MK di halaman gedung MK, Jakarta Pusat, Rabu (13/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suhartoyo mengingatkan jajaran soal pentingnya kepercayaan publik. Dia menyebut kepercayaan itu dibangun dengan konsistensi dalam menegakkan hukum.

"Kepercayaan publik adalah aset yang tak ternilai. Hal tersebut dibangun oleh konsistensi dalam menegakkan hukum dan keadilan serta dipelihara oleh keteladanan seluruh elemen di dalam institusi ini. Oleh karena itu, mari kita perkuat komitmen bersama, memberikan kontribusi terbaik, bukan hanya terbatas memberikan pelayanan persidangan, tetapi juga sebagai penjaga konstitusionalisme Indonesia," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Dia mengatakan seluruh pegawai di MK harus bersikap jujur. Dia menyebut lembaga peradilan yang kuat bukan cuma dilihat dari putusan yang dihasilkan, tapi juga sikap para petugas di lembaga itu.

"Lembaga peradilan yang kuat tidak hanya tercermin dari putusan-putusannya, tetapi juga dari karakter para pelaksana tugas negara yang jujur dan setia pada nilai-nilai luhur bangsa," katanya.

Suhartoyo mengatakan usia 22 tahun menjadi fase dewasa bagi suatu institusi. Dia mengatakan MK telah melewati berbagai ujian selama 22 tahun berdiri.

"Usia 22 tahun adalah fase kedewasaan bagi sebuah institusi. Mahkamah Konstitusi telah melewati berbagai ujian sejarah, mengawal konstitusi dalam berbagai dinamika kebangsaan. Tidak mudah bagi sebuah lembaga peradilan dalam sistem ketatanegaraan untuk memperoleh kepercayaan publik. Apalagi, mempertahankannya dalam arus zaman yang bergerak begitu cepat dan kompleks," ujarnya.

(mib/haf)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads