Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang buka suara terkait mangkraknya renovasi ruang kelas SDN Curug 1, di Kecamatan Cibaliung, Kabupaten Pandeglang, Banten. Pemkab mengaku sudah mengecek ke lapangan.
"Sekarang sedang dalam pendalaman, kami sudah cek ke sana, kemudian sudah ada penanganan dari kejaksaan, tapi masih dalam tahap klarifikasi," kata Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Dindikpora Pandeglang Ahmad Fitriana, Selasa (12/8/2025).
Ahmad mengungkapkan proyek tersebut mangkrak diduga karena mobilisasi pengiriman bahan material mengalami pembengkakan anggaran. Sebab, menurutnya, pada saat itu akses jalan menuju sekolah rusak parah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Informasi yang kita dapat pada saat itu akses masuk ke sekolah tersebut susah ditembus, jadi anggaran yang ada habis dimobilisasi," katanya.
Saat disinggung soal perencanaan pembangunan, Ahmad mengaku tidak mengetahui secara detail. Menurut dia, proses pembangunan dilakukan secara swakelola dan anggaran bersumber dari dana alokasi khusus (DAK).
"Saya kurang tahu karena itu swakelola dan pada saat itu kita belum ada. Makanya kita sedang dalami dulu karena ini anggaran dari pusat," ucapnya.
Ahmad memastikan bakal melakukan renovasi ruang kelas tersebut. Pelaksanaan renovasi dilakukan setelah ada perubahan anggaran.
"Insyaallah kita akan rehabilitasi dua ruang kelas tersebut, berdasarkan komitmen bersama antara pimpinan, insyaallah di anggaran perubahan," katanya.
Tanggapan Anggota DPRD Pandeglang
Anggota DPRD Pandeglang, Erin Fabian Ansori, ikut berkomentar terkait mangkraknya renovasi ruang kelas itu. Ia menilai hal itu terjadi karena Pemkab Pandeglang gagal dalam proses perencanaan.
"Minta Dindik untuk memperbaiki perencanaan, itu sekolah ternyata kondisinya sudah mangkrak dari tahun 2017," katanya.
Erin mengatakan kegagalan perencanaan itu, terlihat dari pembangunan yang dilakukan oleh Dindikpora Pandeglang. Ia mengungkapkan, saat ini Pemkab telah melakukan pembangunan perpustakaan dan toilet, padahal kebutuhannya perbaikan ruang kelas.
"Tahun ini di sekolah SD Curug 1 ada pembagunan perpustakaan dan toilet. Padahal kebutuhannya renovasi ruang kelas, berarti ada yang salah dalam perencanaan, ini ibarat orang sakit salah dikasih obat," ungkapnya.
Diketahui sebelumnya, Apip Wiraman, guru SDN Curug 1, menyatakan ada dua ruang kelas yang beralaskan tanah dan dinding kusam karena belum dilapisi semen. Menurut dia, hal itu terjadi sejak 2017.
"Lantai belum dikeramik, kemudian plester belum diaci, jendela sudah ada," ungkapnya.
Apip melanjutkan, proses belajar-mengajar tetap terus berjalan. Namun, menurut dia, siswa mengaku merasa tidak nyaman saat belajar.
"Mengganggu tidak, cuman kurang nyaman kalau lantai seperti itu," katanya.
Apip mengungkapkan, hal itu terjadi karena proses pembangunan ruang kelas baru itu tidak selesai atau mangkrak. Ia belum mengetahui secara pasti penyebab pembangunan bisa sampai mangkrak.
"Kalau presentasi 75 persen lah, kalau bisa disebut mangkrak ya seperti itu," katanya.
Tonton juga video "Heboh Siswa SD di Pandeglang Belajar di Teras, Pemkab Buka Suara" di sini:
(yld/yld)