Warga Buang Sampah ke Kantor Bupati Pandeglang, Minta Cabut MoU TPA Bangkonol

Warga Buang Sampah ke Kantor Bupati Pandeglang, Minta Cabut MoU TPA Bangkonol

Aris Rivaldo - detikNews
Selasa, 12 Agu 2025 12:27 WIB
Demo warga di Kantor Bupati Pandeglang. (Aris Rivaldo/detikcom)
Demo warga di kantor Bupati Pandeglang. (Aris Rivaldo/detikcom)
Pandeglang -

Sejumlah warga yang tinggal di area TPA Bangkonol kembali melakukan demonstrasi terkait kerja sama penampungan sampah antara Pemkab Pandeglang dan Pemkot Tangerang Selatan. Warga menilai kerja sama ini cerminan pemimpin Pandeglang tidak peduli masyarakat.

"Innalillahiwainnailaihirojiun, Innalillahiwainnailaihirojiun. Telah mati hati pemimpin Pandeglang," kata warga dalam orasinya di depan kantor Bupati Pandeglang, Selasa (12/8/2025).

Dia mengatakan, dalam kerja sama itu, warga seolah dijadikan tumbal kebijakan. Sebab, dalam kebijakan itu, warga langsung merasakan dampak negatif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Para pemimpin Pandeglang telah berani-berani mengorbankan rakyatnya, demi apa, demi cuan," katanya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, warga lainnya bernama Ahmad Yani meminta agar perjanjian kerja sama kedua daerah itu dibatalkan. Sebab, menurutnya, saat ini TPA Bangkonol belum layak menerima sampah dari luar daerah.

"Cabut kerja sama penerimaan sampah dari Tangsel," katanya.

Dia mengungkapkan ada satu anak warga Kampung Pasir Walet yang dinyatakan meninggal dunia karena teridentifikasi terkena penyakit paru-paru. Dia menduga penyakit itu disebabkan dari bau sampah.

"Yang kami sampaikan ini fakta, mereka ada yang meninggal dan diidentifikasi penyakit paru-paru," katanya.

Dalam aksi itu, massa juga membuang sampah ke kantor Bupati Pandeglang. Sampah berserakan di halaman kantor Bupati.

Simak juga Video: TPA Galuga Bogor Longsor, Satu Orang Tewas Tertimbun Sampah

(idn/idn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads