Buton Tengah Siap Jalankan Sekolah Rakyat, Wamensos: Tak Boleh Ada Titipan

Buton Tengah Siap Jalankan Sekolah Rakyat, Wamensos: Tak Boleh Ada Titipan

Diffa Rezy - detikNews
Selasa, 12 Agu 2025 10:31 WIB
Kemensos
Foto: dok. Kemensos
Jakarta -

Pemerintah Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara, memastikan seluruh persiapan pelaksanaan Sekolah Rakyat hampir rampung. Dari sertifikat lahan 8 hektare hingga renovasi total gedung, semua disiapkan untuk menyambut 150 siswa perdana pada September 2025.

Progres ini dilaporkan langsung oleh Bupati Buton Tengah, Azhari kepada Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono di Kantor Kementerian Sosial yang juga dihadiri oleh Ketua DPRD Buton Tengah Sa'al Muslimin Hadi, Anggota DPRD Sa'adia, dan Kadis Pendidikan Abdullah pada Senin (11/8).

"Perbaikan dan pengecekan sudah dilakukan, termasuk listrik, air bersih, kasur, kursi, meja, dapur kering dan basah, bangsal makan, dan akses jalan menuju sekolah. Pengerjaan akses jalan bahkan kami kebut dalam tiga minggu sebagai bentuk keseriusan kami," ujar Azhari dalam keterangan tertulis, Selasa (12/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gedung yang digunakan merupakan gedung Universitas Sembilanbelas November (USN) yang telah direnovasi. Fasilitasnya meliputi enam ruang kelas (SD, SMP, SMA), laboratorium, perpustakaan, kamar tidur siswa, dan lapangan olahraga. Pendaftaran dibuka untuk 50 siswa tiap jenjang.

Standar sarana prasarana Sekolah Rakyat di Buton Tengah dikatakan Azhari sudah disiapkan pemerintah daerah. Ia juga siap menghibahkan lahan tambahan 12 hektare guna pengembangan Sekolah Rakyat permanen.

ADVERTISEMENT

Azhari juga siap mendukung pemberdayaan. Pemerintah daerah Buton Tengah telah menggandeng investor budidaya lobster untuk membuka peluang kerja bagi lulusan Sekolah Rakyat.

Sementara itu, Agus Jabo menegaskan seleksi siswa harus mengacu pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

"Tidak boleh ada titipan. Setelah data siswa dikonfirmasi berdasarkan DTSEN dan mendapat izin orang tua, baru disahkan oleh bupati dan dikirim ke Kemensos," tegas Agus.

Ia juga meminta tata ruang sesuai standar Sekolah Rakyat, memisahkan area antar jenjang, serta memisahkan area dari kampus USN. Selain itu Agus juga meminta adanya penanggung jawab (PIC) yang mengawasi langsung di awal pembukaan.

"September nanti saat siswa masuk bersama guru dan tenaga pendidik, pasti akan ada tantangan. Misalnya, ada siswa yang kangen orang tua atau belum terbiasa tidur di asrama, semua harus segera diatasi. Kesehatan siswa juga harus dicek, jangan sampai ada yang dipulangkan karena sakit, tetapi harus diobati sesuai arahan Presiden," ujarnya.

Agus Jabo juga menekankan perhatian pada kebutuhan harian siswa, termasuk makan tiga kali sehari, snack dua kali sehari, dan delapan stel seragam.

Selain itu ia juga turut mendorong pemberdayaan ekonomi bagi lulusan Sekolah Rakyat.

"Untuk pemberdayaan ekonomi, sebaiknya berbasis UMKM," ujarnya.

Simak juga Video: Sekolah Rakyat Akan Bertambah di 37 Titik pada Agustus

(prf/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads