Puncak hujan meteor Perseid akan menghiasi langit malam pada pertengahan Agustus 2025. Fenomena langit ini menjadi salah satu yang paling dinantikan setiap tahun karena keindahan bintang jatuh yang melintas, terutama jika cuaca cerah dan bebas polusi cahaya.
"Hujan meteor Perseid mencapai puncaknya pada pertengahan Agustus dan merupakan hujan meteor terpopuler sepanjang tahun," tulis laman Science NASA.
Bagi masyarakat umum maupun pengamat astronomi yang ingin menyaksikan keindahan fenomena ini, perlu mengetahui waktu dan teknik pengamatan yang tepat agar pengalaman menyaksikan momen jadi lebih berkesan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Waktu Puncak Hujan Meteor Perseid
Berdasarkan laporan yang dilansir Science NASA, hujan meteor Perseid aktif sejak 17 Juli hingga 23 Agustus 2025. Sementara puncak hujan meteor ini terjadi pada 12 dan 13 Agustus, dengan perkiraan sekitar 25 meteor per jam.
Hujan meteor Perseid ini berasal dari sisa debu komet 109P/Swift-Tuttle yang melintas di rasi bintang Perseus. Diperkirakan bahwa kecepatan meteor saat memasuki atmosfer Bumi mencapai 59 kilometer per detik.
Asal-usul Komet 109P/Swift-Tuttle
Potongan debu ruang angkasa yang menjadi asal hujan meteor Perseid berasal dari komet 109P/Swift-Tuttle. Komet ini membutuhkan 133 tahun untuk mengorbit Matahari. Giovanni Schiaparelli menemukan pada tahun 1865 bahwa komet tersebut adalah sumber dari hujan meteor Perseid.
Swift-Tuttle terakhir kali melintas dekat Bumi pada 1992. Komet ini ditemukan pada 1862 oleh Lewis Swift dan Horace Tuttle. Inti komet berdiameter sekitar 26 kilometer, hampir dua kali lebih besar dari objek yang diduga menjadi penyebab kepunahan dinosaurus.
Cara Melihat Hujan Meteor Perseid
Pengamatan hujan meteor disarankan mulai sekitar pukul 23.00 waktu setempat hingga menjelang fajar. Tahun ini, puncak Perseid terjadi tiga hari setelah bulan purnama, sehingga cahaya bulan dapat mengurangi tampilan meteor yang redup.
Berikut ini tips untuk mendapatkan pengamatan terbaik:
- Pilih lokasi yang minim polusi cahaya, seperti daerah pedesaan atau taman. Jika di kota, cari tempat yang jauh dari lampu jalan.
- Cek ramalan cuaca dan pilih malam dengan langit cerah. Malam sebelum puncak biasanya lebih baik dibanding setelahnya.
- Biarkan mata menyesuaikan dengan kegelapan selama 15 menit dan hindari menatap layar ponsel.
- Cari area dengan pandangan langit yang luas, tidak terhalang pepohonan atau bangunan.
- Gunakan mata telanjang untuk melihat lebih banyak meteor, tanpa teleskop atau teropong.
- Gunakan aplikasi peta bintang untuk menemukan rasi Perseus sebagai titik munculnya meteor.
Simak juga Video: Dua Hujan Meteor Bakal Muncul Bersamaan di Langit Akhir Juli Ini!