Tangkapan Ikan di TPI Muara Angke Turun Akibat Pencemaran

Jakarta - Pencemaran Laut Jakarta terus terjadi. Pecemaran itu merusak ekosistem laut. Akibatnya, jumlah tangkapan ikan turun drastis. Dari 30 hingga 40 ton perhari, sekarang hanya tinggal 5 ton perhari."Nilai rupiahnya cuma Rp 42 juta. Akibat pencemaran. Sudah satu bulan ini terjadi penurunan. Padahal, normalnya 30-40 ton perhari," kata Kepala Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Muara Angke Hasan Syamsudin di TPI Muara Angke, Jakarta Utara, Senin (16/7/2007).Hasan menambahakn, selain pencemaran air laut, kerusakan terumbu karang menjadi salah satu penyebab hilangnya ikan dari Laut Jakarta. Nelayan yang berupaya mencari tangkapan ikan lebih banyak, harus mencari jauh hingga hampir menyentuh Laut Kalimantan."Hanya kapal besar yang bisa. Solarnya habis banyak. Jarang yang bisa. Akhirnya nelayan sini cukup di laut Jakarta. Tapi ya itu, jumlahnya sangat minim," ucap Hasan.Ketika data itu dikonfirmasi ke nelayan, puluhan nelayan Muara Angke membenarkan. Tiap melaut, jumlah tangkapan ikan sudah menyusut. Dari biasanya 5 kuintal ikan perhari, hanya menjdi 2 kuintal saja."Segitu (2 kuintal) sudah banyak. Susah sekarang nyari ikan. Bayak yang mati tercemar. Kalau pagi, ikan pada mati mengambang di pantai," keluh Yanto (40) salah satu nelayan yang ditemui detikcom di tempat serupa.Akibatnya, antara pengeluaran untuk membeli solar dengan pendapatan ikan tidak sebanding. Nelayan seringkali merugi dan pulang melaut hanya membawa duit pas-pasan"Seringkali nombok buat beli baju, biayai anak sekolah, masih kurang banyak, bang," seru nelayan lain, Suharyono (36) yang asli Brebes.Para nelayan berharap pemerintah dapat segera memperbaiki keadaan ini.Yakni dengan membersihkan laut Jakarta dari pencemaran. "Kami rakyat kecil bisa apa. Harusnya pemerintah berbuat lebih banyak (mengatasi persoalan ini)," pinta Yanto yang asli Muara Angke.Hal serupa tidak hanya terjadi di TPI Muara Angke. Penyusutan ikan ini juga terjadi di TPI Muara Baru, Kali Baru, Cilincing, dan Kamal Muara. Terbesar adalah Muara Baru dan kedua yakni Muara Angke. (Ari/ary)