Viagra Bukan Lagi Obat Perkasa

Viagra Bukan Lagi Obat Perkasa

- detikNews
Senin, 16 Jul 2007 16:46 WIB
London - Sembilan tahun lalu, viagra didewa-dewakan sebagai obat penyelamat pria impoten. Tapi tunggu dulu! Efek sampingnya lebih berbahaya ketimbang kenikmatannya.Sejak pertama kali viagra diperkenalkan pada dunia, sekitar 27 juta pria dari 120 negara yang mengalami gangguan seksual impotensi merasa tertolong. Mereka berusaha mendapatkannya dari dokter, bahkan secara ilegal dari internet atau toko yang memang menjualnya."Seperti berusia 14 tahun lagi," begitu ungkapan yang sering dibangga-banggakan pengguna viagra sejak mereka merasakan khasiatnya. "Anda merasakan ereksi dan tidak tahan untuk melakukan sesuatu. Seterusnya Anda bisa melakukannya berkali-kali," ucap pengguna lainnya seperti diberitakan timesonline.co.uk, Senin (16/7/2007).Kaum pria boleh membangga-banggakan khasiat viagra. Namun bagaimana dengan wanita yang merasakannya? Banyak yang tidak disadari pria. Penetrasi tidak selalu membuat kaum hawa meraih orgasme. Tercatat 52 persen wanita tidak mendapatkan orgasme dengan pria yang menelan viagra.Hal ini juga disepakati oleh dokter, sosiolog, konsultan dan terapi seks. Mereka memperingatkan penggunaan obat kuat ini malah bisa merusak hubungan.Berdasarkan The Journal of Sexual Medicine, sebagian pria yang memakai viagra enggan kembali menjalani terapi. Hal ini menyebabkan kaum wanita putus asa. Ujung-ujungnya, penggunaan viagra oleh pria malah menghancurkan kemesraan suami-istri, ketimbang memperbaiki.Pengacara asal New York Raoul Felder mengklaim lebih dari 100 viagra mania harus mengakhiri rumah tangganya dengan perceraian. Kebanyakan disebabkan komunikasi yang minim.Hal senada juga dikatakan pengacara dari Oxford, Barbara Simpson. "Firma saya harus mengurus lebih dari 2.000 perceraian yang disebabkan masalah seksual yang tidak bisa diselesaikan dengan viagra. Ini memang bukan tema yang biasa, dan pernikahan bisa-bisa saja gagal. Tapi untuk beberapa pasangan, obat tersebut malah memperburuk keadaan," terang Simpson.Mengapa wanita tidak merasa puas dengan pria yang menggunakan viagra? Berdasarkan survei tahun 1996 yang dilakukan Universitas Keele terhadap 4 ribu pria dan wanita yang rata-rata berusia 50 tahun. 34 Persen pria memiliki masalah kejantanan, sementara 41 persen wanita merasakan masalah dengan penetrasi.Menurut John Bancroft, bekas direktur Kinsey Institute untuk riset seks, gender, dan reproduksi di Indiana, memang ada perbedaan pandangan antara pria dan wanita mengenai seks. Kebanyakan pria lebih termotivasi mendapatkan kepuasan pada saat akhirnya, ketimbang benar-benar kepuasan seks sejati. "Wanita harus tahu betapa masalah besar yang ditanggung pria jika kesulitan ereksi," kata Bancroft.Namun hal itu dibantah Dr Lori Boul, psikolog terapi seks. Menurutnya, wanita dipaksa untuk menerima bahwa viagra memberi kenikmatan luar biasa dibandingkan hubungan emosional saat berhubungan seks. "Sepertinya penetrasi adalah kunci sukses hubungan seks," kata Boul."Tapi dari sudut pandang wanita, itu hanya sebagian dari kepuasan. Kurangnya komunikasi dan teknik antara pria dan wanita tidak bisa diperbaiki hanya dengan sebutir pil," katanya lagi.Nah, namanya juga produsen, mereka membantah pernyataan Boul. Produsen yang bergerak di industri pengobatan seksual malah meyakini bahwa ada yang salah dengan klitoris wanita yang tidak mendapatkan kepuasan dari pasangannya yang memakai viagra.Berdasarkan jurnal Obstetrics and Gynaecology, pada sebuah riset tentang syaraf pada organ genital wanita, ditemukan 48,2 persen sampel menderita gangguan berupa gairah yang berkurang, dan kesakitan saat bersenggama.Semua pihak bisa berkata sesuai dengan analisa masing-masing. Bagi produsen, yang penting obat kuat mereka laris manis. Andai produk mereka berpihak pada lelaki, mungkin yang bergerak di industri itu adalah kaum pria. Siapa tahu? (ana/sss)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads