Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan bahwa ekonomi harus bertumbuh dari desa. Zulhas tidak ingin rakyat diajari untuk meminta terus.
Hal ini disampaikan Zulhas dalam acara Zikir Nasional dan Ikrar Bela Negara di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Minggu (10/8/2025). Dia menjelaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto memiliki pikiran besar sehingga agenda kebijakannya pun besar.
"Kebijakan-kebijakan agenda besar karena Presiden kita pikirannya besar. Musuh utama kita miskin, karena itu lahirlah kebijakan besar agenda besar ekonomi harus tumbuh dari desa," kata Zulhas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menegaskan bahwa rakyat tidak boleh diajari untuk meminta terus-terusan. Rakyat, lanjutnya, harus diajari agar menjadi kreatif.
"Tidak boleh rakyat kita kita ajarkan meminta-minta terus, sedekah terus, tidak boleh ajari rakyat kita kita ajari sedekah tapi kita harus ajari rakyat kita kreatif, produktif, rakyat Indonesia pejuang-pejuang," ungkapnya.
Dari sini, lahirnya ekonomi kuat dari desa. Kesetaraan dan keadilan pun akhirnya muncul.
"Maka lahirlah agar ekonomi kuat dari desa, tumbuh dari desa, tumbuh dari rakyat, ada keadilan ada kesetaraan," jelasnya.
Dia mengingatkan bahwa Indonesia dulu tidak ketinggalan dari China hingga Korsel. Oleh karena itu, dia mempertanyakan mengapa saat ini negara lain lebih maju.
"Negara harus kuat, tahun 80-an kita tidak ketinggalan dengan Tiongkok, dengan Korsel, dengan Taiwan, dengan Singapura, kita tidak tertinggal, kita setara," katanya.
"Tetapi selama 28 tahun kita reformasi kita tumbuh tapi orang jauh lebih maju. Kenapa?" lanjutnya.
Dia lantas berbicara agenda hilirisasi dari Presiden Prabowo. Menurutnya, inilah proses transformasi industri.
"Bapak Presiden membuat kebijakan besar maka lahirlah Danantara, agar kita bisa bikin hilirisasi. Bikin industri, terjadi transformasi Indonesia sehingga tahun 2045 kita bisa jadi negara maju," ungkapnya.
Simak juga Video: Zulhas Usai Lapor Prabowo soal Beras Oplosan: Warga Tak Usah Khawatir