BNI Dukung Digitalisasi Sistem & Program Bank Sampah Sekolah Rakyat

BNI Dukung Digitalisasi Sistem & Program Bank Sampah Sekolah Rakyat

Inkana Putri - detikNews
Sabtu, 09 Agu 2025 12:37 WIB
BNI Dukung Digitalisasi Sistem & Program Bank Sampah Sekolah Rakyat
Foto: Kemensos
Jakarta -

Bank Negara Indonesia (BNI) mendukung penyediaan ekosistem digital serta program bank sampah Sekolah Rakyat.

Direktur Kelembagaan BNI Eko Setyo Nugroho menjelaskan bank sampah akan diintegrasikan sebagai bagian dari kurikulum pembentukan karakter di Sekolah Rakyat. Melalui program ini, anak-anak akan belajar memilah sampah dan menjadikannya sebagai tabungan.

"Hal ini tidak hanya mengajarkan nilai ekonomis dari sampah, tetapi juga menanamkan budaya produktif dan kepedulian terhadap lingkungan sejak usia dini," ujar Eko dalam keterangan tertulis, Sabtu (9/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini disampaikan jajaran petinggi BNI saat audiensi dengan Wakil Menteri Sosial RI Agus Jabo Priyono di Kantor Kemensos, Jumat (8/8/2025).

Selain bank sampah, pertemuan juga membahas secara detail rencana pengembangan dashboard digital untuk memantau penyaluran dana dan kegiatan belajar mengajar di Sekolah Rakyat.

ADVERTISEMENT

Adapun dashboard ini nantinya memungkinkan monitoring real-time dari pusat ke seluruh sekolah di Indonesia, mirip seperti sistem yang telah diterapkan Kementerian Kesehatan untuk Puskesmas

BNI sebelumnya juga telah memasang sistem digitalisasi pendidikan dan absensi siswa di beberapa pilot project Sekolah Rakyat. Sistem ini dinilai efektif dan akan dikembangkan lebih luas.

Sementara itu Agus menyambut positif kontribusi BNI untuk Sekolah Rakyat. Kemensos juga mengajak kolaborasi semua pihak untuk menyukseskan program prioritas Presiden Prabowo Subianto tersebut.

"Sekolah Rakyat ini adalah program paling konkret dalam pengentasan kemiskinan. Karena datanya sudah terverifikasi, siswa sudah ada, dan kebutuhannya nyata. Yang kita butuhkan sekarang adalah kolaborasi lintas sektor agar program ini bisa berjalan cepat dan berkelanjutan," tegasnya.

Agus menyebut tahun ini ada 159 Sekolah Rakyat rintisan. Targetnya 200 sekolah beroperasi pada tahun depan, sebagai pondasi permanen penanggulangan kemiskinan melalui pendidikan.

Ia menilai Sekolah Rakyat tidak hanya memberikan pendidikan gratis bagi anak-anak miskin, tetapi juga menyasar pemberdayaan orang tua siswa dan perbaikan rumah tidak layak huni. Program ini dirancang sebagai pusat pemberdayaan komunitas secara holistik.

Untuk mempercepat sinergi, Kemensos dan BNI akan menyiapkan MoU terkait pengelolaan dashboard, integrasi bank sampah, dan pemantauan penyaluran bantuan sosial serta dana CSR (corporate social responsibility).

Agus juga menekankan pentingnya mengoptimalkan dana hibah dan CSR BNI untuk mendukung sarana prasarana dan kebutuhan mendesak di lapangan.

Sebagai bagian dari implementasi Instruksi Presiden terkait penghapusan kemiskinan ekstrem 2026, Agus mengatakan Sekolah Rakyat menjadi ujung tombak yang terukur dan berdampak langsung.

Dengan sistem yang terintegrasi, fasilitas unggulan, dan dukungan institusi keuangan seperti BNI, Sekolah Rakyat akan menjadi model nasional dalam transformasi sosial dan pendidikan berbasis keadilan sosial.

"Yang kita hadapi ini nyata. Ada anak-anak yang menolak pulang karena di rumah tidak ada makanan. Maka inilah saatnya semua pihak bersinergi. Digitalisasi, pemberdayaan, pendidikan, dan lingkungan menjadi satu kesatuan gerakan nasional," tegasnya.

Sebagai informasi, turut hadir dalam audiensi Departemen Head Divisi Institutional Banking BNI Yosep Abdulhalim, Relationship Manager Divisi Institutional Banking Fajar Utomo, dan Gilang Rahmat Wibowo selaku Analis Divisi Institutional Banking.




(akd/akd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads