Saking Macetnya TB Simatupang hingga Pemotor Mampir 'Rest Area'

Saking Macetnya TB Simatupang hingga Pemotor Mampir 'Rest Area'

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 08 Agu 2025 20:03 WIB
Macet Parah di TB Simatupang Jaksel
Macet di TB Simatupang (Taufiq Syarifudin/detikcom)
Jakarta -

Macet di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, kini bak makanan sehari-hari warga Jakarta. Di tengah kemacetan parah itu, terdapat warung di sekitar lokasi yang menjadi rest area dadakan bagi para pengendara.

Kemacetan di TB Simatupang dipicu oleh proyek pemasangan pipa air limbah yang pengerjaannya memakan bahu jalan. Proyek itu diproyeksikan rampung pada 26 Desember mendatang.

Warung di TB Simatupang Kini Jadi Rest Area Pengendara

Warung di TB Simatupang Jakarta Selatan jadi rest area dadakan bagi para pengendara motor yang terkena macet. Warga menyempatkan ngopi hingga makan camilan sebelum menghadapi macet di kawasan Fatmawati.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

detikcom melihat langsung warung tersebut pada Jumat (8/8/2025). Warung itu terletak di Jalan TB Simatupang arah Ragunan, persisnya di seberang gedung PKS. Warung tersebut menjual air minum hingga makanan ringan. Tak hanya itu, ada lapak lain, seperti warung pecel, bubur ayam, hingga gorengan.

ADVERTISEMENT

Pengendara Sarapan Ditemani Pemandangan Macet di TB Simatupang

Sejumlah pengendara motor menyempatkan waktu berhenti di warung itu. Ada yang sekadar ngopi dan makan gorengan, ada juga yang makan nasi pecel untuk sarapan.

Fahmi (31), salah satu pengendara motor, mengatakan mampir sebentar sebelum lanjut ke tempat kerjanya. Kondisi macet di Jalan TB Simatupang membuatnya lelah dan mengantuk saat berkendara.

"Kita mau ke Fatmawati situ. Ini mampir aja, ngopi bentar biar nggak ngantuk di jalan," kata Fahmi saat ditemui di lokasi.

Dia mengatakan sudah beberapa kali mampir ke warung tersebut hanya untuk sekadar melepas lelah. Fahmi tahu betul Jalan TB Simatupang selalu macet, apalagi akhir-akhir ini ada proyek galian. Untuk itu, Fahmi dan rekannya sengaja beristirahat sejenak di tengah kemacetan TB Simatupang.

"Kalau lewat sini kadang mampir warung ini. Itung-itung istirahat sama ngelarisin warung. Capek iya kalau ngelewatin macet tuh, kadang meleng dikit bisa nabrak depannya," kata dia.

Hal senada disampaikan warga lainnya bernama Nana (29). Dia dan suaminya menyempatkan diri mampir makan pecel di warung yang jadi rest area dadakan seberang gedung PKS. Nana menyebut makan di warung itu punya pemandangan menarik, yaitu antrean kendaraan yang mengular sampai flyover.

"Betul, makan pecel with view macet Simatupang," kata Nana sambil tertawa saat ditemui di lokasi.

Pemilik Warung 'Rest Area' TB Simatupang Raup Cuan

Nana mengatakan sarapan pecel di warung itu memang tak selalu dilakukannya tiap pagi. Namun dia pasti mampir jika sedang tidak memasak di rumahnya.

"Kadang-kadang aja. Kalau masak dari rumah, biasanya kita buat bekal juga ke kantor," ungkapnya.

Nana dan suami hendak menuju tempat kerja di kawasan Lebak Bulus. Mereka berangkat dari rumah di sekitar Pasar Rebo.

Warung jadi rest area di Jalan TB Simatupang. (Taufiq/detikcom)Warung jadi rest area di Jalan TB Simatupang. (Taufiq/detikcom)

Katanya, sarapan di rest area dadakan tersebut sebagai persiapan untuk menghadapi kemacetan sepanjang TB Simatupang. Nana tahu ada beberapa galian yang belum kelar di sepanjang TB Simatupang sebelum tempat kerjanya.

"Iya persiapan macet ini. Kan masih banyak ya galian di sana. Iya itu di Cibis sama Fatmawati. Makan dulu jadinya," kata Nana.

Di sisi lain, warung pecel milik Priyo itu jadi lumayan ramai. Priyo mengatakan biasanya pelanggan yang datang ke warungnya adalah pegawai di sekitar lokasi, kini banyak juga pengendara motor yang mampir.

"Lumayanlah, ada saja yang mampir. Biasanya pegawai-pegawai aja yang makan di sini," jelas Priyo.

Petugas Disiagakan Pagi dan Sore Atur Lalin di TB Simatupang

Pemprov DKI Jakarta menyiagakan petugas di sejumlah titik galian di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, untuk mengurai kemacetan. Langkah ini diambil menyusul padatnya arus lalu lintas imbas pekerjaan galian yang memakan bahu jalan.

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) DKI Jakarta, Budi Awaludin, mengatakan penempatan petugas dilakukan sejak pagi hingga sore hari.

"Bentuk upaya yang dilakukan adalah dengan menempatkan petugas dan membuat beberapa spanduk pemberitahuan untuk mengurangi volume kendaraan di TB Simatupang," kata Budi saat dikonfirmasi, Jumat (8/8/2025).

Budi menjelaskan ada empat titik galian yang memakan separuh badan jalan, yakni di depan gedung Nestle, Simpang Kebagusan, depan Cibis Park, dan depan pom bensin Jalan TB Simatupang. Kondisi ini membuat antrean kendaraan tak terhindarkan, terutama di jam sibuk.

"Dalam kesehariannya, Jalan TB Simatupang cukup padat pagi dan sore hari. Ditambah adanya kegiatan yang memakan bahu jalan, jadi sementara solusi yang dapat dilakukan adalah menempatkan anggota dari pagi sampai sore di lokasi," ujarnya.

Ia menambahkan, hari ini Dinas Perhubungan DKI Jakarta akan menggelar rapat untuk membahas langkah lanjutan mengatasi kemacetan di ruas tersebut.

"Rencananya siang ini akan dirapatkan di Dinas Perhubungan," imbuhnya.

Simak juga Video 'Kelakar Pramono Jakarta Peringkat 5 Macet: Jangan-jangan Surveinya Rabu':

Halaman 5 dari 4
(ygs/ygs)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads