Gubernur Hardeman dan Tahapan Jawa Timur Jadi Provinsi

Laporan dari Den Haag

Gubernur Hardeman dan Tahapan Jawa Timur Jadi Provinsi

- detikNews
Senin, 16 Jul 2007 06:20 WIB
Den Haag - Gubernur I Provinsi Jawa Timur Hardeman (sebelumnya ditulis Hardemaan) dikenal merakyat. Di bawah pemerintahannya Jawa Timur aman tenteram tanpa gejolak. Hardeman dimakamkan di Bandung.Willem Charles Hardeman diangkat menjadi gubernur gewest Jawa Timur pada 1/7/1928. Gewest dalam bahasa Belanda artinya adalah ikatan wilayah pemerintahan atau bisa juga berarti daerah. Selanjutnya gewest Jawa Timur secara resmi ditingkatkan menjadi provincie Jawa Timur pada 1/1/1929. Ketentuan ini tertuang dalam Staatsblad van Nederlandsch-Indie nr.298 van 1928, Artikel I. "...het gewest Oost-Java is een provincie... deze ordonnantie treedt in werking met ingang van 1 Januari 1929 (...daerah Jawa Timur adalah sebuah provinsi... peraturan ini berlaku mulai 1 Januari 1929),"Jadi 1/7/1928 bisa dicatat sebagai tanggal persiapan terbentuknya Provinsi Jawa Timur. Sedangkan 1/1/1929 adalah tanggal resmi Jawa Timur menjadi provinsi. Hardeman juga sekaligus menjadi gubernur pertama setelah Jawa Timur ditingkatkan sebagai sebuah provinsi dan jabatan ini dipegangnya hingga 4/1/1931. Komisi A DPRD Jatim jauh-jauh ke Belanda kemudian menyebut 1/7/1928 sebagai temuan yang merupakan satu dari sekian perbedaan tanggal hari jadi Provinsi Jatim, semakin memalukan saja. Ini menunjukkan kengawuran, karena mungkin mereka tidak mengerti bahasa Belanda dan bukan ahli sejarah. Lagipula tanggal 1/7/1928 sebelumnya sudah disampaikan sesepuh Jatim dan dipublikasikan sebelum mereka nekat berangkat. Selepas menjabat gubernur Jawa Timur, Hardeman selanjutnya diangkat sebagai anggota Raad van Indie (Dewan Hindia Belanda) dan merupakan anggota termuda saat itu. Keterangan dalam Moesson nr. 17 menyebutkan bahwa Hardeman dilahirkan di Surabaya pada 31/1/1884, tepatnya di sebuah rumah Belanda kawasan Simpang, sebuah kawasan yang sangat dikenal oleh orang Surabaya. Dari Hogere Burger School (HBS) di Surabaya, dia melanjutkan ke sekolah gymnasium (SMA IPA plus paket Bahasa Latin) di Gymnasium Koning Willem III, Batavia. Pada umur 18 tahun, Hardeman yang dikenal cerdas sudah diangkat menjadi controleur (pengawas). Beberapa lama kemudian dia cuti pergi ke Belanda dan untuk pertama kalinya menginjakkan kaki di Negeri Kincir Angin itu. Di sana dia mengunjungi Bestuursacademie (Akademi Pemerintahan) di Leiden.Selanjutnya pada 1904-1906 dia menjadi controleur di Semarang. Selama tugas di Semarang, Hardeman menikahi gadis cantik Sophie Emelie Scheel di Kendal (Jawa Tengah) pada 9/3/1908. Sophie yang akrab disapa Fietje adalah anak atasannya langsung yakni assistent-resident (camat) Kendal. Dia lahir di Batavia pada 8/3/1887.Sebagaimana Hardeman, Sophie juga gadis asli kelahiran Hindia-Belanda, bukan pendatang dari Negeri Belanda. Zij was een Indisch meisje, een zeer intelligente, representatieve vrouw (Dia adalah gadis Hindia Belanda, seorang yang sangat cerdas, seorang wanita representatif), demikian keterangan tentang Sophie yang profilnya digambarkan sangat mendukung karir suami.Pasangan ini dikaruniai dua anak perempuan, yakni Willy Carolina Gerarda, lahir pada 30/6/1910 di Jember dan Jane Mary, lahir di Surabaya pada 17/5/1917.Pada 1910, Hardeman muda yang baru menikah itu pindah ke Besuki (Jawa Timur) karena diangkat menjadi controleur di sana. Pada 1915 ia menjadi controleur di kota kelahirannya, Surabaya, dan menetap di rumah tempat dia dilahirkan.Tiga tahun kemudian (1918), Hardeman naik pangkat lagi sebagai controleur membidangi pasokan pangan untuk Surabaya (semacam pengawasan Bulog). Setahun setelah itu dia diangkat sebagai assistent-resident di Nganjuk dan pada 1921 sebagai assistent-resident di Jombang. Pada 1925 Hardeman mengambil cuti. Setahun setelah itu, tepatnya 6/6/1926, dia diangkat menjadi resident (bupati) Surabaya. Pada 1/7/1928 menjadi gubernur gewest Jawa Timur, yang kemudian ditingkatkan menjadi Provinsi Jawa Timur dan dia juga yang menjabat sebagai gubernur pertama dalam tingkat provinsi ini.Selama menjadi gubernur Jawa Timur, Hardeman dikenal terlalu 'etis' dari kacamata kolonial Belanda. Dia sangat simpati terhadap gerakan nasionalis penduduk pribumi yang berkembang saat itu. Dia secara teratur melakukan kontak dengan mereka. Selain itu Hardeman juga dikenal rajin turun ke bawah menjumpai rakyat Jawa Timur segala lapisan. Hampir tidak ada wilayah yang tidak dikunjunginya selama dia menjadi gubernur. Dengan gaya kepemimpinannya yang merakyat itu, Jawa Timur menjadi provinsi yang tenang tenteram, tanpa gejolak.Menurut data Stamboom Hardeman (Silsilah Hardeman), gubernur pertama Provinsi Jawa Timur di era administrasi moderen itu meninggal di Bandung pada 7/2/1947 dan dimakamkan di pemakaman Belanda (ereveld) "Pandu", Bandung. Sedangkan istrinya, Sophie, meninggal di Den Haag pada 18/10/1984.Kedua anak mereka juga meninggal di Den Haag. Willy meninggal pada 14/8/1987. Sedangkan Jane baru meninggal 3 tahun lalu, tepatnya 29/4/2004.Sedangkan dalam artikel Edeleer Hardeman tulisan S.W. Witmer-Tegeler, ada keterangan bahwa Hardeman meninggal karena kodisi yang buruk selama menjadi tawanan Jepang di Bandung. (es/es)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads