TNI AU mengungkap kondisi korban Roni, co-pilot pesawat latih yang jatuh di Bogor hingga Marsma TNI Fajar Adriyanto gugur. Roni kini sudah sadar namun masih trauma.
"Kemarin kan memang pilot yang kedua itu baru sadar, masih trauma," kata Kadispen AU, Marsma TNI I Nyoman Suadnyana saat dihubungi, Rabu (6/8/2025).
Korban hingga kini masih belum bisa dimintai keterangan. TNI AU akan meminta keterangan lebih lanjut usai kondisi Roni membaik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sehingga harapan kita kalau selesai dia pulih, baru kita cari informasinya apa yang terjadi. (perlukaan korban) lecet lecet saja, mungkin karena bantingan. Tapi sudah sadar kemarin sore," ujarnya.
Kecelakaan pesawat latih milik FASI (Federasi Aerosport Seluruh Indonesia) itu terjadi pada Minggu (3/8) pagi. Pesawat dikemudikan Marsma TNI Fajar sebagai pilot dan Roni sebagai kopilot.
Marsma Fajar meninggal dunia dalam insiden tersebut, sementara Roni mengalami luka berat. Marsma Fajar sudah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Monyetan, Jalan Bengawan Solo, Kota Probolinggo, Jawa Timur pada Senin (4/8).
Sempat Hilang Kontak
Pesawat jatuh tersebut jenis Microlight Fixedwing Quicksilver GT500 dengan register PK-S126. Pesawat terjatuh saat sedang melaksanakan latihan.
Pesawat lepas landas dari Lanud Atang Sendjaja Minggu (3/8) pukul 09.08 WIB pagi dalam rangka misi latihan profisiensi penerbangan olahraga dirgantara. Pesawat lalu hilang kontak dan ditemukan terjatuh.
"Sekitar pukul 09.19 WIB, pesawat mengalami hilang kontak dan ditemukan jatuh di sekitar TPU Astana," kata Kadispen AU Marsekal Pertama (Marsma) TNI I Nyoman Suadnyana kepada wartawan, Minggu (3/8).
Pesawat latih milik FASI (Federasi Aerosport Seluruh Indonesia) tersebut dalam kondisi baik saat latihan dilakukan. Dia menegaskan penerbangan telah dilengkapi Surat Izin Terbang (SIT) nomor SIT/1484/VIII/2025 yang diterbitkan Lanud Atang Sendjaja.
Simak juga Video: Kondisi Kopilot Pesawat Latih yang Jatuh di Ciampea Bogor