13 Tradisi Perayaan 17 Agustus yang Unik dan Populer di Indonesia

13 Tradisi Perayaan 17 Agustus yang Unik dan Populer di Indonesia

Widhia Arum Wibawana - detikNews
Selasa, 05 Agu 2025 15:26 WIB
teach the spirit of patriotism
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/Yamtono_Sardi)
Jakarta -

Setiap 17 Agustus, masyarakat Indonesia merayakan Hari Kemerdekaan dengan penuh semangat. Selain upacara bendera, berbagai tradisi khas digelar untuk menyemarakkan peringatan HUT Kemerdekaan RI di berbagai daerah.

Tradisi ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga sarat nilai-nilai kebersamaan, gotong royong, dan penghormatan atas perjuangan para pahlawan. Beberapa tradisi bahkan telah menjadi ikon budaya yang ditunggu-tunggu setiap tahun.

Berikut ini daftar tradisi 17 Agustus yang populer dan unik dari berbagai daerah di Indonesia, berdasarkan catatan redaksi detikcom dan laman Wonderful Indonesia milik Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Lomba 17 Agustusan

Lomba khas 17-an seperti panjat pinang, makan kerupuk, balap karung, dan tarik tambang adalah tradisi yang paling dikenal dan menyebar luas di seluruh Indonesia. Warga dari berbagai usia ikut serta dalam perlombaan yang meriah ini, menjadikannya simbol semangat persatuan dan hiburan rakyat.

2. Malam Tirakatan (Jawa)

Malam tirakatan adalah tradisi doa bersama pada malam 17 Agustus. Warga berkumpul untuk mengenang jasa pahlawan, membaca doa, dan menyampaikan harapan bagi bangsa. Acara ini umumnya disertai tumpengan dan pembacaan refleksi kebangsaan.

ADVERTISEMENT

3. Tumpengan (Jawa)

Tumpengan menjadi pelengkap acara tirakatan maupun perayaan siang hari. Nasi kuning kerucut dengan aneka lauk dihidangkan bersama-sama sebagai wujud syukur atas kemerdekaan dan sarana mempererat silaturahmi antarwarga.

4. Lomba Dayung (Banjarmasin)

Lomba perahu dayung rutin digelar di sungai-sungai Kalimantan Selatan, khususnya Banjarmasin. Tradisi ini sangat diminati warga dan menjadi tontonan tahunan yang menarik wisatawan lokal.

5. Peresean (Lombok)

Di Nusa Tenggara Barat, peringatan HUT RI diramaikan dengan pertunjukan peresean, seni duel menggunakan rotan dan perisai. Tradisi ini menggambarkan keberanian dan sportivitas, serta masih terus dilestarikan dalam perayaan kemerdekaan.

6. Sampan Layar (Batam)

Tradisi sampan layar di Batam, Kepulauan Riau, digelar sebagai lomba menghias perahu dan berlayar. Acara ini meriah dan menarik wisatawan, mencerminkan semangat bahari masyarakat pesisir dalam merayakan kemerdekaan.

7. Pawai Jampana (Bandung)

Di Bandung dan daerah Sunda lainnya, warga mengadakan Pawai Jampana, yakni arak-arakan tandu berisi hasil bumi dan makanan khas. Tradisi ini memperlihatkan rasa syukur dan gotong royong, sambil mengenakan busana adat Sunda yang semarak.

8. Barikan (Malang)

Warga Malang dan sekitarnya biasa menggelar barikan, acara makan bersama dengan membawa hidangan dari rumah masing-masing. Hidangan disusun panjang menggunakan daun pisang, lalu dinikmati bersama sebagai simbol kebersamaan.

9. Estafet Obor (Semarang)

Tradisi estafet obor biasanya dilakukan oleh para pelajar secara bergilir, dengan membawa obor menyala melintasi wilayah tertentu. Simbol api menyala melambangkan semangat perjuangan yang terus diwariskan dari generasi ke generasi.

10. Telok Abang (Palembang)

Di Palembang, warga merayakan kemerdekaan dengan menjual telok abang, telur ayam rebus berwarna merah yang ditancapkan di mainan kayu berbentuk kendaraan atau hewan. Tradisi ini sangat digemari anak-anak dan masih lestari hingga kini.

11. Pacu Kude (Aceh)

Pacu kude atau lomba pacuan kuda menjadi tradisi kemerdekaan di dataran tinggi Gayo, Aceh. Dengan penonton yang antusias, lomba ini menjadi hiburan rakyat dan memperkuat identitas budaya lokal.

12. Sepak Bola Durian (Kebumen)

Warga Kebumen, Jawa Tengah, punya cara unik merayakan 17 Agustus dengan menggelar sepak bola durian. Meski terlihat ekstrem, tradisi ini dilakukan secara hati-hati dan menjadi hiburan khas yang menyedot perhatian.

13. Berburu Ketan Gepit & Telok Ukan (Palembang)

Selain telok abang, warga Palembang juga mencari jajanan khas musiman seperti ketan gepit (ketan isi kelapa) dan telok ukan (telur bebek rebus berbumbu). Kuliner ini hanya banyak dijumpai saat perayaan kemerdekaan.

Tonton juga video "17 Agustus 2025 Naik TransJ, MRT, LRT Jabodebek Bayar Rp 80 Saja" di sini:

(wia/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads