Gambar One Piece di Sragen-Solo Dihapus, Kodam Diponegoro Beri Penjelasan

Gambar One Piece di Sragen-Solo Dihapus, Kodam Diponegoro Beri Penjelasan

Agil Trisetiawan - detikNews
Selasa, 05 Agu 2025 00:48 WIB
Mural One Piece di Kampung Sewu, Jebres, Kota Solo, sebelum dihapus. Foto diunggah Senin (4/8/2025).
Foto: Mural One Piece di Kampung Sewu, Jebres, Kota Solo, sebelum dihapus. Foto diunggah Senin (4/8/2025) (dok. Istimewa)
Jakarta -

Gambar bertema anime One Piece di sejumlah daerah di Jawa Tengah untuk memeriahkan HUT ke-80 RI dihapus. Kodam IV Diponegoro buka suara.

Gambar anime One Piece yang diminta dihapus berada di Desa Jurangrejo, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, dan di Kelurahan Sewu, Kecamatan Jebres, Kota Solo diminta dihapus. Selain itu penurunan bendera logo One Piece juga terjadi di Sukoharjo dan Pati.

"Di sini peran Babinsa mengharapkan kampung ini menggambarkan semangat merah putih, persatuan," Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) IV Diponegoro Letkol Inf Andy Sulistyo dilansir detikJateng, Selasa (5/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya gambar One Piece dianggap kurang mewakili rasa nasionalisme. Sehingga diharapkan masyarakat menggambar dengan tema nasionalisme dan kebangsaan.

ADVERTISEMENT

Dalam penggantian itu, disebutkan jika sudah ada kesepakatan antara aparat desa dan masyarakat, untuk mengganti dengan gambar yang lebih bernuansa kebangsaan. Andy menyayangkan jika ada narasi tekanan maupun intervensi dalam penghapusan itu.

"Kami tegaskan di sini, bahwa Kodam IV/Diponegoro, khususnya kawan-kawan Satpolwil di seluruh wilayah itu, tidak pernah sedikitpun kita melakukan intervensi dalam kebebasan berekspresi. Jadi kita memberikan imbauan itu, jika masyarakat di pelosok-pelosok itu sifatnya mengajak, supaya meriah," ucapnya.

"Mungkin One Piece sendiri salah satu anime yang menggambarkan bajak laut. Mungkin kita memberikan pembelajaran juga, kita memberikan penjelasan itu. Kalau gambar bajak laut tidak pas, itu yang disampaikan Dandim kepada saya, sehingga mereka sepakat untuk mengubah gambar dan dihapus," imbuhnya.

Dia menegaskan tidak ada intervensi. Dia mengklaim penghapusan itu keputusan bersama.


Baca selengkapnya di sini

(dek/dek)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads