Warga Tolak TPA Bangkonol Tampung Sampah Tangsel: Sekarang, Bau Luar Biasa

Warga Tolak TPA Bangkonol Tampung Sampah Tangsel: Sekarang, Bau Luar Biasa

Aris Rivaldo - detikNews
Senin, 04 Agu 2025 13:47 WIB
Warga Bangkonol mendatangi kantor DPRD Pandeglang untuk meminta audiensi terkait kerjasama sampah antara Pandeglang dan Tangsel
Warga Bangkonol mendatangi kantor DPRD Pandeglang. (Aris/detikcom)
Pandeglang -

Warga Desa Bangkonol, Kecamatan Kroncong, Kabupaten Pandeglang, Banten, menolak adanya perjanjian kerja sama sampah antara Pemkab Pandeglang dan Pemkot Tangerang Selatan (Tangsel). Warga menilai kerja sama itu bisa merugikan masyarakat sekitar karena bau yang menyengat.

"Selama ini dengan (TPA Bangkonol) masih open dumping kita merasakan imbasnya luar biasa, bau busuk setiap pagi, yang seharusnya kami masyarakat menghirup udara segar, ini luar biasa, asem," kata warga Bangkonol bernama Ahmad Yani di Sekretariat DPRD Pandeglang, Senin (4/7/2025).

Yani mengungkapkan bau tidak sedap itu muncul setelah ada sampah dari Kabupaten Serang. Menurut dia, jika sampah dari Tangsel dilimpahkan ke TPA Bangkonol, baunya akan lebih parah lagi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebelum ada kiriman impor sampah dari luar daerah nggak ada bau, karena adanya impor sampah dari luar daerah, kalau hanya Pandeglang kita sudah berjalan dan tanpa ada bau. Yang sekarang saja baunya sudah naudzubillah, bagaimana kalau ditambah Tangsel yang 500 ton per hari," keluhannya.

Minta Infrastruktur TPA Diperbaiki

Ahmad Yani menilai kebijakan yang diambil oleh Pemkab Pandeglang sangat keliru. Sebab, menurut dia, sistem dan infrastruktur di TPA Bangkonol saat ini masih belum memadai.

ADVERTISEMENT

"Sementara sanitary landfill belum ada, harusnya sediakan dulu perangkatnya, insfratrukturnya, baru kemudian kita coba masuk, ini terbalik sampah masuk dulu sementara semuanya belum ada kesiapan," katanya.

Ahmad Yani mengungkapkan warga yang berada di TPA Bangkonol saat ini sudah merasakan dampak negatif yang ditimbulkan. Menurutnya, aliran sungai sudah mulai tercemari dan lalat sudah ada di area pemukiman.

"Saya meyakini air laundry itu bisa menyerap ke dalam tanah dan itu bisa mengontaminasi air kita, lalu kemudian bisa dirasakan ini persoalan yang nampak sekarang banyak tikus, kemudian lalat, nyamuk otomatis, dan yang paling luar biasa baunya," ucapnya.

Ahmad Yani juga membantah pernyataan yang disampaikan oleh Wakil Bupati Pandeglang, Iing Andri Supriadi, yang mengklaim warga Bangkonol mendukung kerja sama ini. Ia menegaskan seluruh warga tidak pernah menyatakan mendukung.

"Yang paling memukul kami datang ke sini adalah klaim sepihak dari wakil bupati, bahwa masyarakat Bangkonol mengizinkan, menyetujui, itu tidak pernah ada, tidak pernah ada rapat warga yang dimintai persetujuan untuk adanya penampungan sampah dari Tangsel," katanya.

Sebelumnya, Pemkot Tangerang Selatan dan Pemkab Pandeglang sudah meneken perjanjian kerja sama terkait pembuangan sampah. Dalam kerja sama itu, Pemkab bakal menampung sampah dari Tangerang Selatan sekitar 300–500 ton per hari ke TPA Bangkonol.

"Untuk per hari akumulasinya dari Tangerang Selatan sekitar 300 sampai dengan 500 ton, tapi inikan baru targetan. PAD Rp 9 miliar kalau targetan 500 ton per hari bisa terpenuhi pengiriman dari Tangerang Selatan," kata Wakil Bupati Pandeglang Iing Andri Supriadi, Senin (28/7).

Simak juga Video: Prabowo Instruksikan Penanganan Sampah Selesai di 2029

(zap/zap)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads