Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon mengapresiasi maestro Sundari Soekotjo atas dedikasi dan warisannya dalam peluncuran program Belajar Bersama Maestro (BBM). Ia lantas mengajak para generasi muda untuk merawat dan mengembangkan musik keroncong.
"Musik keroncong adalah bagian tak terpisahkan dari identitas musik Indonesia. Ia lahir dari proses akulturasi yang wajar, tetapi memiliki jiwa yang sepenuhnya Indonesia. Perjalanan keroncong dalam sejarah musik kita begitu panjang, bahkan sejak abad ke-16," ujar Fadli Zon dalam keterangan tertulis, Senin (4/8/2025).
"Saya sendiri memiliki koleksi piringan hitam keroncong dari awal abad ke-20, termasuk rekaman 'Indonesia Raya' versi instrumental tahun 1928 yang menggunakan orkes keroncong sebagai pengiring utamanya," imbuhnya saat mengikuti BBM di Jaya Suprana Institute.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melalui kegiatan ini, Fadli Zon berharap para siswa dapat menjadi jembatan bagi generasi berikutnya untuk melestarikan keroncong, atau bahkan menjadi maestro di bidangnya, Menurutnyam mereka akan membawa ilmu, keterampilan, pengalaman, dan jiwa yang diwariskan oleh Sundari.
"Saya berharap para peserta didik hari ini dapat menjadi jembatan untuk generasi mendatang dalam merawat dan mengembangkan musik keroncong. Semoga suatu saat nanti, keroncong dapat menjadi kontribusi penting Indonesia bagi peradaban dunia. Kementerian Kebudayaan akan terus mendukung program semacam ini sebagai bagian dari amanat konstitusi untuk memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban global," jelasnya.
Sebagai informasi, proses penyelenggaraan BBM mewajibkan para peserta untuk tinggal bersama para maestro di padepokan, rumah, atau workshop selama kurang lebih tiga minggu, untuk memberi kesempatan pendalaman praktik seni secara langsung dan pengalaman hidup bersama maestro sesuai disiplin seni masing-masing.
Program BBM diikuti oleh 60 seniman muda berusia 18-25 tahun yang terpilih dari 573 pendaftar dari 189 perguruan tinggi di 31 provinsi. Para peserta menjalani residensi mulai 20 Juli hingga 18 Agustus 2025 di enam bidang seni yang dibimbing langsung oleh maestro Indonesia.
Adapun disiplin ilmu seni dalam program ini dibimbing langsung oleh Gus TF Sakai (Padang Panjang), pedalangan bersama Ki Purbo Asmoro (Solo), seni teater bersama Iman Soleh (Bandung), seni tari bersama Didik Nini Thowok (Yogyakarta), seni musik keroncong bersama Sundari Soekotjo (Jakarta), dan seni lukis bersama Nasirun (Yogyakarta).
Selain itu, rangkaian acara program BBM mengarahkan peserta pada upaya pengembangan praktik artistik melalui penciptaan karya seni, baik secara mandiri maupun kolaborasi. Kemudian, dalam rangkaian akhir, para peserta akan diarahkan untuk mempresentasikan, mempertunjukan, atau memamerkan hasil karya seni mereka di ruang publik.
(akd/akd)