Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho mengingatkan seluruh masyarakat pengguna jalan untuk menjaga etika berkendara di jalan. Hal itu, katanya, sebagai bagian penting dalam menciptakan keselamatan dan kenyamanan berlalu lintas.
Menurut Irjen Agus, etika berkendara yang baik bukan hanya soal menaati aturan, tetapi juga bentuk tanggung jawab sosial terhadap keselamatan diri sendiri serta orang lain.
"Etika berkendara di jalan adalah hal terpenting yang harus dijaga. Bukan semata soal aturan, tapi tentang kesadaran bahwa jalan adalah ruang publik yang digunakan bersama. Maka keselamatan harus menjadi prioritas kita bersama," ujar Irjen Agus kepada wartawan, Senin (4/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus lalu juga menyoroti fenomena masih banyaknya pengendara yang saling berebut jalan saat kondisi lalu lintas macet. Perilaku seperti ini tidak hanya mengganggu kelancaran arus lalu lintas, tetapi juga rawan memicu kecelakaan dan pertikaian antar pengguna jalan.
"Ketika macet, justru kita diuji dalam hal kesabaran dan kedewasaan berkendara. Kalau semua ingin menang sendiri, saling serobot, lalu lintas tidak akan pernah lancar," tegasnya.
Kemudian, Agus menyebut terdapat sejumlah perilaku yang harus dihindari saat berkendara yang dapat meningkatkan risiko kecelakaan. Antara lain menggunakan ponsel saat berkendara, berkendara dalam keadaan mabuk atau mengantuk dan melebihi batas kecepatan.
Lalu tidak sabar di jalan, seperti memotong jalur atau menyalip secara sembrono, yang membahayakan pengguna jalan lain. Kemudian melanggar rambu lalu lintas; menggunakan lampu dim secara berlebihan yang dapat mengganggu pandangan pengendara lain, khususnya di malam hari; berkendara dengan emosi bisa memicu keputusan berbahaya di jalan.
Tak hanya itu, tidak menghormati pengguna jalan lain, seperti menyerobot antrean atau bersikap tidak sopan; tidak memberi kesempatan menyalip; tidak menggunakan helm bagi pengendara motor dan tidak fokus pada jalan.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa keselamatan berlalu lintas adalah tanggung jawab bersama, bukan semata tugas polisi atau petugas di lapangan.
"Mari kita bangun budaya tertib berlalu lintas dengan semangat saling menghargai dan menjaga. Etika berkendara yang baik akan menciptakan suasana jalan yang aman, nyaman, dan manusiawi," pungkasnya.
Simak juga Video: Kakorlantas Masih Temukan Kendaraan Overdimensi-Overload di Jalan