Pedagang Loksem Barito Direlokasi, Pemprov DKI Pastikan Ekonomi Tetap Jalan

Pedagang Loksem Barito Direlokasi, Pemprov DKI Pastikan Ekonomi Tetap Jalan

Inkana Putri - detikNews
Senin, 04 Agu 2025 10:37 WIB
Warga berkeliling melihat burung yang dijual di Pasar Barito, Jaksel, Senin (7/7/2025). Pedagang burung di Barito akan direlokasi ke Lenteng Agung imbas penyatuan Taman ASEAN.
Foto: Andhika Prasetia/detikcom
Jakarta -

Di tengah kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Pasar Barito hadir sebagai ruang ekonomi bagi masyarakat. Selain terkenal dengan deretan pedagang burung dan tanaman hias, kawasan ini juga menjadi tempat bergantungnya mata pencaharian puluhan pedagang kaki lima (PKL).

Namun, seiring dengan upaya menghadirkan ruang publik yang lebih tertib dan nyaman, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mulai melakukan relokasi para pedagang di Lokasi Sementara (Loksem) Barito. Pemprov DKI memastikan proses relokasi tetap mempertimbangkan aspek keadilan dan manusiawi.

Program relokasi pedagang di kawasan Barito mendapat respons positif dari para pedagang. Alih-alih merasa dirugikan, banyak pedagang justru mengapresiasi pendekatan dialogis dan pendampingan yang dilakukan oleh Pemprov DKI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua Pedagang Loksem Barito, Lardi, mengatakan, dalam rapat terakhir, pada Senin (28/7), pihaknya sepakat dengan rencana relokasi ke kawasan Lenteng Agung dan sejumlah pasar di bawah naungan Perumda Pasar Jaya.

ADVERTISEMENT

"Ada yang memilih ke Pasar Mampang, Pondok Indah, Pondok Labu, Tebet Barat, Tebet Timur, dan Pasar Bata Putih di Kebayoran Lama," ucapnya.

Di sisi lain, sebagian pedagang memilih mencari lokasi lain untuk berjualan sementara karena masih menunggu proses pembangunan Loksem di Lenteng Agung, Jagakarsa.

"Harapannya, para pedagang yang terdiri dari 85 kios hewan, 18 kios buah, dan 34 kios kuliner di Loksem Barito nantinya akan mendapatkan tempat yang layak agar roda perekonomian mereka tetap berputar," terangnya.

Salah satu pedagang hewan di Loksem Barito, Riko (27), mengaku sudah mulai membereskan dagangan sejak akhir Juli 2025.

"Sebagian barang dagangan sudah kami bawa pulang ke rumah terlebih dahulu karena tempat relokasi di Lenteng Agung, Jakarta Selatan belum sepenuhnya siap," urainya.

Proses Relokasi Utamakan Keadilan dan Manusiawi

Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan, Muhammad Anwar, menyatakan, pihaknya mendukung penuh proses relokasi, termasuk menyiapkan kendaraan angkut bagi para pedagang. Para pedagang juga diberikan kebebasan untuk memilih lokasi usaha sementara, baik di wilayah Jakarta Selatan maupun di wilayah lain, agar kegiatan ekonomi tetap berjalan.

"Penataan kawasan ini dilakukan secara bertahap dengan pendekatan dialogis dan kolaboratif agar tidak mematikan sumber penghidupan warga. Kami juga membantu pemindahan barang pedagang sesuai permintaan, dan melibatkan unsur kelurahan, kecamatan, Satpol PP Jakarta Selatan, serta Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) dalam prosesnya, termasuk penggunaan kendaraan Satpol PP," ujarnya.

Anwar menyampaikan, pihaknya juga telah menerapkan jadwal relokasi pedagang Loksem Jalan Barito pada Minggu (3/8/2025). Namun, sejak beberapa hari sebelumnya, sudah banyak pedagang yang pindah secara mandiri ke pasar tujuan masing-masing.

"Jika lokasi ini sudah benar-benar kosong, kewenangan sepenuhnya akan berada di tangan Dinas PPKUKM DKI Jakarta untuk ditindaklanjuti," imbuhnya.

Sejumlah Lokasi Alternatif Telah Disiapkan

Aktivitas relokasi Loksem Barito mendapat respons dari berbagai pihak, termasuk Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Yuke Yurike. Ia memastikan, proses relokasi pedagang di Pasar Barito, khususnya pedagang burung, telah mengarah pada sejumlah solusi konkret.

"Kami yakin Pemprov DKI akan mencarikan tempat terbaik bagi para pedagang," ungkap Yuke.

Adapun para pedagang yang akan direlokasi terdiri dari beberapa kelompok, yakni pedagang buah, kuliner, serta burung dan pakan hewan.

Dalam proses relokasi, Pemprov DKI telah menyiapkan sejumlah alternatif lokasi, baik untuk relokasi sementara maupun permanen, agar aktivitas jual beli tidak terganggu. Untuk pedagang buah dan kuliner misalnya, mereka akan diarahkan ke lokasi yang dinilai lebih cocok dan memungkinkan dijadikan tempat usaha permanen.

"Khusus untuk pedagang burung dan pakan hewan, sementara akan dipindahkan ke kawasan Lenteng Agung karena lokasi permanennya masih dalam tahap perencanaan dan akan dibangun kemudian," jelas Yuke.

Ia menambahkan, sosialisasi terkait relokasi sebenarnya telah dilakukan sejak lama. Namun, proses ini masih membutuhkan komunikasi yang lebih intensif agar para pedagang mendapatkan penjelasan menyeluruh dan merasa yakin terhadap rencana pemindahan.

"Butuh penjelasan yang tuntas agar para pedagang merasa tenang. Koordinasi terus dilakukan antara Pemprov, DPRD, dan para pedagang agar semua pihak tahu kapan harus pindah, kapan pembangunan dimulai, dan kapan selesai," paparnya.

Yuke menegaskan, lahan relokasi nantinya tidak hanya diperuntukkan bagi para pedagang, tetapi juga akan dimanfaatkan sebagai lokasi kantor operasional Damkar dan Satpol PP Kecamatan Jagakarsa.

Oleh karena itu, pembangunan fisik akan dilakukan setelah seluruh proses koordinasi lintas instansi selesai dan perencanaannya matang.

"Nanti akan dipetakan, siapa saja yang akan pindah ke pasar mana secara sementara, sambil menunggu lokasi permanen selesai dibangun," papar Yuke.

Sebagai informasi, Pasar Barito sebelumnya telah direnovasi dan beroperasi kembali pada 13 Oktober 2023. Tercatat sebanyak 137 kios di Pasar Barito yang terdiri dari 85 kios hewan, 18 kios buah dan 34 kios kuliner.

Simak juga Video: Alasan Pedagang Pasar Barito Masih Bertahan Jelang Relokasi

(ega/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads