Megawati Kritik Hukum di Indonesia: Seolah Kita Bukan Warga yang Sah

Megawati Kritik Hukum di Indonesia: Seolah Kita Bukan Warga yang Sah

Dwi Rahmawati - detikNews
Sabtu, 02 Agu 2025 15:56 WIB
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di penutupan Kongres ke-6 di Bali (Dwi/detikcom).
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di penutupan Kongres VI di Bali (Dwi/detikcom)
Jakarta -

Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri mengkritik hukum di Indonesia. Megawati mengatakan hukum seperti menempatkan warga bukan orang Indonesia yang sah.

Hal tersebut disampaikan Megawati dalam pidato di penutupan Kongres VI PDIP yang digelar di Bali, Sabtu (2/8/2025). Mulanya, Megawati menyebut sejarah telah membuktikan persatuan bisa membuat bangsa merdeka.

"Sejarah telah membuktikannya. Dengan persatuan, disiplin, dan keberanian membela kebenaran, bangsa ini merdeka, merdeka, merdeka," kata Megawati.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bangsa ini berdiri tegak dan rakyatnya dengan dada diangkatkan berdaulat di tanah airnya sendiri," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Megawati lalu mengkritik hukum di Indonesia. Dia menyebut hukum di Indonesia seolah-olah menempatkan warga bukan orang Indonesia yang sah.

"Makanya saya selalu mengatakan karena seakan-akan di dalam suasana hukum di Indonesia ini sepertinya kita ini bukan warga yang sah, selalu kayaknya mau diintap-intip," ujarnya.

Megawati mengatakan akan memperjuangkan kebenaran untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Dia menyebut hal itu dilakukan agar petani, nelayan, hingga anak miskin bisa hidup bermartabat.

"Kebenaran ini kita perjuangkan bukan untuk kepentingan golongan, bukan untuk kepentingan kekuasaan semata, tetapi untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, agar petani, nelayan, buruh, guru, anak-anak miskin dan bangsa dapat dengan tegak hidup dengan bermartabat," ujarnya.

Tonton juga video "Arahan Megawati di Bimtek PDIP: Partai Tetap Solid-Dukung Pemerintah" di sini:

(whn/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads