Pasangan suami istri di Desa Randualas, Kecamatan Kare, Madiun, berharap balitanya yang masih berusia 18 bulan punya senyum indah seperti anak-anak lainnya. Anak mereka, Khalisa Aiza Naadhira, terlahir dengan kondisi bibir sumbing.
Untuk bisa tumbuh dan berbicara normal seperti anak-anak lain, Khalisa harus menjalani empat tahap operasi bedah plastik. Namun karena keterbatasan ekonomi membuat kedua orang tuanya hanya bisa menahan haru dan berharap uluran tangan dari mereka yang peduli.
"Kata dokter harus operasi empat kali agar bisa normal dari cacatnya yang sejak lahir biar sumbing tersebut," ujar Rusmiati, saat ditemui detikJatim, Jumat (1/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rusmiati mengatakan, operasi pertama di bagian bibir (labio) telah dijalani. Namun masih ada tiga tahapan lagi yang harus dilalui, yakni operasi langit-langit mulut, operasi hidung, dan operasi gusi.
"Kemarin saat sudah menjalani 1 operasi labio atau bibir. Karena masih harus menjalani tiga tahap lagi operasi. Kami merasa kesulitan memenuhi kebutuhan anak kami. Sudilah kiranya para donatur yang dermawan membantu doa dan donasi demi kesembuhan putri kami," katanya lirih.
Ia menjelaskan, biaya operasi yang diperlukan sekitar Rp 20 juta. Dokter menyarankan tiga operasi lanjutan harus dilakukan sebelum Khalisa genap berusia dua tahun untuk mencegah gangguan suara.
"Sebelum dua tahun harus operasi agar suara tidak sengau, saran dokter anak dan bedah pada kami. Operasi langit-langit atau vioeteraphi, operasi hidung dan operasi gusi. Tapi kalau gusi nunggu usia 8 tahun," tambah Rusmiati.
Tak hanya untuk tindakan operasi, Rusmiati juga mengaku terkendala dalam urusan administrasi saat operasi yang pertama. Saat itu Khalisa telah didaftarkan sebagai peserta BPJS Mandiri, namun menunggak iuran dan denda hingga Rp 600 ribu. Selain itu, proses penyembuhan juga membutuhkan biaya ekstra yang tak ditanggung oleh BPJS.
"Saat operasi yang pertama dulu ada tunggakan dan denda harus dibayar senilai Rp 650 ribu katanya. Disamping itu nanti pasca operasi juga butuh biaya operasional untuk perawatan di RS," ungkap Rusmiati.
Rusmiati menambahkan bahwa saat ini BPJS Khalisa telah berganti segmen menjadi PBI Kesehatan. Namun demikian, lanjut Rusmiati, bahwa meski sudah ditanggung fasilitas PBI Kesehatan saat operasi masih dibutuhkan biaya operasional.
"Biaya operasional juga lumayan semoga nanti ada rejeki soalnya suami hanya buruh sopir," papar Rusmiati.
Di tengah segala kesulitan itu, Rusmiati tak lelah berharap. Ia hanya ingin satu hal, putrinya bisa tumbuh sehat dan bahagia seperti teman-teman sebayanya.
#sahabatbaik kamu bisa membantu Khalisa tersenyum lebih indah dengan mulai Donasi sekarang juga di berbuatbaik.id. Terasa lebih sempurna karena donasi di berbuatbaik.id, 100% tersalurkan.
(idn/imk)