Fadli Zon Buka Gelaran Pasar Raya Taman Budaya Jateng Ke-2

Fadli Zon Buka Gelaran Pasar Raya Taman Budaya Jateng Ke-2

Moch Prima Fauzi - detikNews
Jumat, 01 Agu 2025 13:59 WIB
Kemenbud
Foto: dok. Kemenbud
Jakarta -

Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, menghadiri dan meresmikan pembukaan 'Pasar Raya Taman Budaya Jawa Tengah ke-2 Tahun 2025'. Acara yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah ini dihelat di Taman Budaya Provinsi Jawa Tengah, kota Surakarta.

Dalam sambutannya, Fadli mengapresiasi terselenggaranya kegiatan ini. Ia menekankan pentingnya semangat gotong royong dan kolaborasi antar pemangku kepentingan dalam upaya bersama memajukan kebudayaan Indonesia.

"Apresiasi yang tinggi kepada penyelenggara, kepada Gubernur Jawa Tengah dan jajaran atas terlaksananya kegiatan-kegiatan produktif untuk pemajuan kebudayaan di Jawa Tengah. Pasar Raya adalah momentum strategis yang mempertemukan berbagai pihak untuk bersinergi dalam melestarikan, mengembangkan, dan memanfaatkan kekayaan budaya bangsa," ujarnya dikutip dari siaran pers, Jumat (1/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasar Raya merupakan singkatan dari Pagelaran Seni Rakyat dan Budaya yang pertama kali diselenggarakan pada tahun 2024. Kegiatan ini digelar melalui perhelatan seni dan budaya yang disinergikan dengan ekosistem ekonomi budaya di Jawa Tengah.

Pasar Raya Taman Budaya Jawa Tengah ke-2 diselenggarakan selama lima belas hari ke depan, mulai tanggal 1 hingga 15 Agustus 2025. Gelaran ini diikuti oleh kelompok/sanggar seni se-kabupaten dan kota di Jawa Tengah, pameran seni rupa, pameran Museum Jawa Tengah Ranggawarsita, bazar UMKM, permainan tradisional, hingga wahana hiburan rakyat.

ADVERTISEMENT

Mengusung tema 'Cangcut Gumregut Hangrumat lan Hanggelar Budaya Jawa Tengah' yang memiliki arti sebuah tekad bersama dalam menggelar seni budaya untuk pelestarian, pengembangan, dan pemajuan kebudayaan di Jawa Tengah.

Fadli Zon menilai tema ini relevan dalam menggambarkan semangat pelestarian, pengembangan, dan pemajuan kebudayaan berbasis partisipasi masyarakat. Ia juga menegaskan bahwa pelaksanaan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan merupakan tanggung jawab bersama, dan kegiatan seperti Pasar Raya merupakan bentuk nyata dari komitmen tersebut.

"Pemajuan kebudayaan bukan hanya tugas pemerintah pusat, provinsi, atau kabupaten/kota, tapi menjadi tugas kita semua, termasuk para pelaku budaya, maestro, seniman, dan budayawan. Kita juga berharap seluruh pihak terlibat, termasuk korporasi, swasta, perseorangan, serta kalangan filantropis," tegasnya.

Ia juga menyoroti peran strategis Taman Budaya sebagai wadah pelestarian Warisan Budaya Takbenda. "Kita berharap taman budaya bisa menjadi etalase, kantong kebudayaan, yang dapat memeriahkan dan menghidupkan warisan budaya takbenda. Museum-museum bisa menjadi etalase cagar budaya, sementara taman-taman budaya menghidupkan budaya yang dinamis dan terus berkembang," jelasnya.

Fadli juga menyampaikan harapan bahwa kegiatan Pasar Raya Taman Budaya Jawa Tengah dapat menjadi bagian dari ekosistem yang terus tumbuh serta turut berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat.

"Mudah-mudahan kegiatan ini bisa menjadi bagian dari ekosistem yang terus berkembang dan menjadi jembatan antargenerasi bagi seniman dan budayawan di Indonesia, khususnya Jawa Tengah dan akan terus berkelanjutan dan menjadi bagian dari budaya di Jawa Tengah secara konsisten," tutupnya.

Pembukaan Pasar Raya Taman Budaya Jawa Tengah ke-2 dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno; Wakil Wali Kota Surakarta, Astrid Widayani; Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Sadimin; Kepala Taman Budaya Provinsi Jawa tengah, Suratno; Staf Khusus Menteri Kebudayaan Bidang Sejarah dan Pelindungan Warisan Budaya, Basuki Teguh Yuwono, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X, Manggar Sari Ayuati; FORKOPIMDA Jawa Tengah, komunitas seni dan budaya kota Surakarta, dan siswa dan siswi sekolah dari 18 sekolah SMP, SMA, dan SMK di kota Surakarta, dengan jumlah tak kurang dari 1.000 pengunjung.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, dalam sambutannya menyebutkan bahwa penyelenggaraan kegiatan budaya dinilai tidak hanya sebagai upaya pelestarian warisan budaya, tetapi juga menjadi motor penggerak sektor pariwisata dan ekonomi lokal.

"Kami meyakini bahwa budaya dan ekonomi kreatif memiliki keterkaitan yang erat. Seni pertunjukan, tari, dan bentuk ekspresi budaya lainnya adalah bagian dari ekonomi kreatif. Di Jawa Tengah, sektor ini berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, penyelenggaraan event-event budaya seperti ini tidak hanya bertujuan melestarikan budaya, tetapi juga mendukung sektor pariwisata dan ekonomi lokal", paparnya.

Di sela-sela acara pembukaan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberikan apresiasi kepada tiga tokoh seni dan budaya yang berkiprah dalam pelestarian budaya di Jawa Tengah, antara lain Bidang Seni Tari, Wahyu Santoso Prabowo; Maestro Pedalangan, Ki Manteb Soedharsono (alm); dan Dalang Cilik, Yusuf Radya Mulya.

(prf/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads