Digitalisasi UMKM Pacu Geliat Ekonomi Lokal-Buka Peluang Pasar Global

Digitalisasi UMKM Pacu Geliat Ekonomi Lokal-Buka Peluang Pasar Global

Dea Duta Aulia - detikNews
Jumat, 01 Agu 2025 13:01 WIB
Ilustrasi UMKM
Ilustrasi UMKM. Foto: Shutterstock
Jakarta -

Transformasi digital di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi langkah strategis dalam memperkuat perekonomian nasional. Sebab UMKM merupakan tulang punggung ekonomi nasional.

Secara angka, pada 2024, UMKM memberikan kontribusi lebih dari 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Sektor tersebut mampu menyerap hampir 97% tenaga kerja.

Untuk itu, Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk mendukung UMKM naik kelas. Pada tahun 2024, pemerintah pun menaikkan target UMKM yang 'melek' teknologi menjadi 30 juta pengguna. Pasalnya, digitalisasi UMKM terbukti mampu mendorong geliat ekonomi warga lokal sekaligus membuka peluang pasar global.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Guna mendukung terwujudnya digitalisasi ekonomi, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menjalankan program adopsi teknologi digital dengan pelatihan dan pendampingan kepada UMKM Indonesia. Langkah itu dilakukan sebagai wujud untuk mendorong UMKM agar naik kelas dan mampu menjawab tantangan zaman.

Apalagi, saat ini, digitalisasi tengah berkembang begitu cepat. Sehingga perkembangan tersebut harus bisa diadaptasi oleh para pelaku UMKM agar tetap eksis dan mengembangkan potensi mereka.

ADVERTISEMENT

Adapun realisasinya dengan kehadiran Kampung Wisata Keramik Dinoyo Malang. Di kampung tersebut, Komdigi mendorong agar ratusan UMKM bisa naik kelas melalui digitalisasi.

"Kampung Wisata Keramik Dinoyo adalah bukti nyata bagaimana digitalisasi dapat mengangkat warisan budaya ke pasar global, menciptakan nilai tambah, dan membuka peluang baru bagi masyarakat," kata Menkomdigi Meutya Hafid.

Dia mengatakan pihaknya juga bakal terus menghadirkan infrastruktur internet di pusat-pusat UMKM, salah satunya tempat wisata hingga di titik Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih. Langkah itu dilakukan agar UMKM bisa mempromosikan produk dan objek wisata.

Komdigi pun terus berupaya untuk mendorong UMKM di berbagai daerah untuk terus memanfaatkan layanan pembayaran digital. Pasalnya, layanan pembayaran digital mampu memberikan kemudahan kepada konsumen hingga penjual dalam melakukan transaksi.

"Digitalisasi bukan hanya soal teknologi. Tetapi soal memberdayakan masyarakat dan menciptakan ekonomi yang lebih inklusif," tuturnya.

Upaya yang dilakukan Komdigi tidak hanya sebatas itu saja. Dia mengatakan pihaknya mendorong UMKM untuk memiliki Hak Kekayaan Intelektual (HAKI). Menurutnya, langkah ini merupakan bagian dari upaya Komdigi dalam melakukan digitalisasi UMKM.

Dia mengatakan lewat HAKI, UMKM bisa lebih bersaing di pasar global dan mampu melindungi kreativitas. Apalagi saat ini, sudah banyak UMKM yang merambah pasar digital sehingga HAKI sangat dibutuhkan.

"Jika partisipasi UMKM digital bisa meningkat hingga 70%, dampaknya bagi ekonomi nasional akan luar biasa! Kami di Kemkomdigi siap mendukung penuh dengan berbagai pelatihan dan program digitalisasi," jelas Meutya Hafid.

Sementara itu, Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menyambut baik keterlibatan UMKM dalam program Kopdes Merah Putih. Menurutnya, program Kopdes Merah Putih bisa menjadi peluang tersendiri bagi para pelaku UMKM.

"(Kehadiran Kopdes Merah Putih) Justru itu bagus banget buat UMKM. Kan nanti kan macem-macem tuh bentuk-bentuk usahanya, ada yang usaha A, B, C, D. Yang akan menjadi anggota koperasi pastinya dari teman-teman UMKM, masyarakatnya. Oh, jadi justru kita happy banget," tuturnya.

Dukungan digitalisasi terhadap UMKM juga dikemukakan oleh Ketua Komisi A DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Eko Suwanto. Menurutnya, digitalisasi mampu membuat UMKM memiliki daya saing yang lebih tinggi.

"Semangat, daya tahan dan daya juang harus kita jadikan pondasi. Modernisasi, juga digitalisasi UMKM harus diiringi pembangunan karakter, jiwa yang kuat, semangat yang hebat agar menjadi sukses dikemudian hari," jelasnya.

Semetara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Timur Budi Widihartanto menilai digitalisasi UMKM mampu menjawab tantangan perlambatan ekonomi yang saat ini sedang terjadi.

"Kalau perputaran uang melambat, pasar juga ikut mengecil. Karena itu, kami mendorong digitalisasi UMKM agar transaksi tidak hanya bergantung pada lokasi fisik, tapi bisa menjangkau pasar lebih luas," ujar Budi.

Dia menambahkan bahwa digitalisasi tidak hanya mempercepat transaksi, tetapi juga memperluas cakupan pasar UMKM secara signifikan. Sektor-sektor seperti ritel dan perdagangan sudah mulai merasakan manfaatnya, terutama dalam menjaga kelangsungan usaha di tengah tekanan ekonomi.

"Saya percaya digitalisasi melalui QRIS mampu mempercepat perputaran uang di pasar, yang pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan ekonomi," tutupnya.

(ega/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads