Di era transformasi digital, pemerintah terus mendorong digitalisasi sekolah. Dalam upaya modernisasi, Presiden Prabowo meluncurkan program hasil terbaik cepat (PHTC) untuk mewujudkan pendidikan bermutu dan merata.
Salah satu langkah konkret yang dimulai adalah pemasangan layar interaktif (smartboard) di seluruh sekolah di Indonesia untuk menunjang pembelajaran berbasis digital.
Hadirnya layar interaktif atau smartboard mendapat respons positif dari beberapa sekolah, seperti SDN 3 Sudagaran Banyumas dan SD Muhammadiyah Metro Pusat. Bantuan smartboard dinilai bermanfaat dalam mendukung kegiatan belajar mengajar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Sekolah SDN 3 Sudagaran, Kabupaten Banyumas, Suwito mengatakan setelah menerima dan menggunakan smartboard. Ia menerangkan banyak anak didiknya ingin mencoba dan pembelajaran menjadi lebih menarik.
"Jadi kami berkomitmen sebagai salah satu SDN yang menerima smartboard untuk membuktikan bahwa kemampuan anak-anak kami untuk menguasai kemajuan teknologi lebih awal," ujar Suwito beberapa waktu lalu dikutip dari laman Kemendikdasmen, Kamis (24/7/2025).
Sementara itu, Kepala SD Muhammadiyah Metro Pusat, Ihwan menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden Prabowo dan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti atas perhatian luar biasa dalam memajukan pendidikan di Tanah Air.
Ihwan mengatakan pihaknya bersyukur, SD Muhammadiyah Metro Pusat menjadi salah satu penerima manfaat program PHTC di bidang pendidikan. Hal tersebut ia sampaikan usai menerima bantuan berupa televisi pintar berukuran 70 inci dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
Adapun bantuan berupa televisi pintar berukuran 70 inci ini langsung digunakan dalam pembelajaran berbasis digital di 2 SD Muhammadiyah Metro Pusat. Sebanyak 15 siswa ikut dalam pembelajaran interaktif dan teleconference bersama Presiden Prabowo.
Radit, siswa kelas 5 SD Muhammadiyah Metro Pusat merasa senang karena sekolahnya mendapatkan bantuan smartboard dari pemerintah. Ia juga senang bisa melakukan teleconference bersama Presiden Prabowo.
Laura, siswa kelas 5 lainnya mengatakan kegiatan belajar dengan menggunakan smartboard membuat sesi pembelajaran menjadi lebih menarik.
"Hari ini aku senang banget, bisa upacara, makan siang bareng, terus meeting bareng Bapak Presiden dan menteri-menteri. Aku juga bisa belajar pakai papan interaktif. Seru banget!" kata Laura.
Peran Komdigi Wujudkan Pendidikan Bermutu & Merata
Dalam mendukung program pemerintah, Kementerian Komunikasi dan Digital RI (Komdigi) juga turut berperan aktif dalam mendorong transformasi di bidang pendidikan. Salah satunya dengan memfasilitasi akses internet di Sekolah Rakyat, yang baru saja diluncurkan.
Komdigi memastikan ketersediaan akses internet untuk proses belajar mengajar di Sekolah Rakyat. Upaya ini merupakan wujud komitmen pemerintah menghadirkan pendidikan yang setara dan terhubung secara digital sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.
Menkomdigi, Meutya Hafid mengatakan Komdigi bergerak cepat menindaklanjuti Program Prioritas Presiden Prabowo Subianto dengan menyerahkan langsung bantuan layanan internet cepat bagi dua Sekolah Rakyat (SR) di Daerah Istimewa Yogyakarta, yakni Sekolah Rakyat Menengah Atas 19 Kabupaten Bantul dan Sekolah Rakyat Menengah Atas 20 Kabupaten Sleman.
"Sekolah ini nanti didesain sesuai arahan Bapak Presiden adalah sekolah dengan smart school, dimana semuanya sangat tergantung juga dengan layanan internet yang diberikan oleh teman-teman Komdigi," tegas Meutya.
Adapun Sekolah Rakyat Bantul Menengah Atas 19 Bantul kini terhubung dengan internet 100 Mbps, mendukung 75 siswa dari 3 rombongan belajar. Sementara Sekolah Rakyat Menengah Atas 20 Sleman mendapat layanan 200Mbps untuk 200 siswa dari 5 kabupaten/kota di DIY.
Dengan langkah ini, Komdigi berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap anak Indonesia, terutama dari kelompok rentan, memiliki akses ke pendidikan berbasis teknologi, sejalan dengan agenda besar transformasi digital nasional.
Nantinya, kolaborasi lintas kementerian dan dukungan dari berbagai pihak ini dapat terus mempercepat terwujudnya ekosistem pendidikan yang modern, inklusif, dan merata, sehingga setiap sekolah di pelosok hingga perkotaan mampu melahirkan generasi unggul yang siap bersaing di era digital.
(ega/ega)