Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon mendorong adanya upaya pelestarian warisan budaya, khususnya situs-situs sejarah spiritual. Menurutnya, situs spiritual memiliki nilai penting dalam perjalanan kebudayaan khusunya di Pulau Jawa.
Fadli juga menyoroti pentingnya pemeliharaan infrastruktur situs. Hal itu diungkapkan olehnya saat melakukan kunjungan kerja ke dua situs bersejarah di Jawa Tengah yakni Kompleks Makam Ranggawarsita dan Kompleks Makam Ki Ageng Pandanaran di Klaten, Kamis (31/7/2025).
"Atap rumah makam perlu segera diperbaiki karena berisiko menyebabkan kerusakan struktural," kata Fadli Zon dalam keterangan tertulis, Jumat (1/8/2025).
Rumah Makam Ranggawarsita berbentuk bangunan Joglo berukuran 6,5 x 17 m terletak di tengah pemukiman penduduk di Desa Palar, Kecamatan Trucuk, Klaten. Kompleks makam ini menjadi lokasi ziarah spiritual yang ramai dikunjungi masyarakat dari luar daerah.
Ranggawarsita atau Raden Ngabehi Ranggawarsita dikenal sebagai seorang pujangga besar dari Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang lahir pada tahun 1802 dan wafat pada tahun 1873. Berbagai karya kesusastraan Jawa telah ia ciptakan, di antaranya adalah Serat Hidayat Jati, Serat Ajidarma Tuwin, Serat Ajinirmala, Serat Suluk Sukmalelana, Serat Jaka Lodhang, Serat Jayengbaya, Serat Pawarsakan, Serat Kalatidha, dan Serat Witaradya.
Dalam rangkaian kunjungan kerja, Fadli juga meninjau Kompleks Makam Ki Ageng Pandanaran atau yang juga dikenal sebagai Sunan Tembayat. Sunan Tambayat merupakan seorang tokoh spiritual dan wali pada abad ke-15 yang memiliki peran penting dalam perkembangan Islam di Tanah Jawa.
Dia juga diketahui sebagai Bupati Semarang yang pertama. Situs yang terletak di Desa Paseban, Bayat, Kabupaten Klaten ini diketahui telah berdiri sejak sekitar tahun 1500-an dan masih ramai dikunjungi masyarakat untuk berziarah.
"Kompleks ini adalah bagian dari sejarah panjang spiritualitas Jawa. Penting untuk dirawat tidak hanya secara fisik, tetapi juga secara kultural melalui kegiatan-kegiatan kebudayaan masyarakat setempat," ujar Fadli Zon.
Fadli juga menyampaikan apresiasi kepada masyarakat, tokoh agama, dan pihak desa yang selama ini aktif merawat dan menghidupkan situs melalui berbagai kegiatan kebudayaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berharapan agar sinergi antara pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan Kementerian Kebudayaan dapat terus diperkuat dalam menjaga warisan budaya," tutupnya.
Hadir mendampingi Fadli pada kunjungannya antara lain Staf Khusus Menteri Kebudayaan Bidang Sejarah dan Pelindungan Warisan Budaya, Basuki Teguh Yuwono; Kepala Taman Budaya Provinsi Jawa Tengah, Suratno; Kepala Bidang Kebudayaan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Eris Yunanto; Kepala Museum Ranggawarsita, Sugiharto; Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Pariwisata Kabupaten Klaten, Tri Indarti; dan Lurah Palar, Soni Efandi.
(ega/ega)