Hadiri Closing Ceremony Tour de Ijen, Zita Puji Pariwisata Banyuwangi

Hadiri Closing Ceremony Tour de Ijen, Zita Puji Pariwisata Banyuwangi

Brigitta Belia Permata Sari - detikNews
Kamis, 31 Jul 2025 23:42 WIB
Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata, Zita Anjani, memuji Banyuwangi sebagai salah satu kisah sukses pariwisata di Indonesia. (Brigitta Belia/detikcom)
Foto: Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata, Zita Anjani, memuji Banyuwangi sebagai salah satu kisah sukses pariwisata di Indonesia. (Brigitta Belia/detikcom)
Banyuwangi -

Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata, Zita Anjani, menghadiri penutupan lomba balap sepeda internasional Tour de Banyuwangi Ijen 2025 di Banyuwangi, Jawa Timur. Zita memuji Banyuwangi sebagai salah satu kisah sukses pariwisata di Indonesia.

"Ini ajang lomba sepeda yang bukan hanya di dalam negeri tapi sudah levelnya internasional. Tadi hampir ada 20 grup dari berbagai negara, dan ini bukan pertama kali mereka datang. Kalau saya nggak salah, ini sudah yang ke-10 kali," kata Zita usai Closing Ceremony Tour de Banyuwangi Ijen, Banyuwangi, Kamis (31/7/2025).

Zita mengatakan para peserta dari mancanegara bahkan menyebut Tour de Banyuwangi Ijen sebagai salah satu yang terbaik dari berbagai ajang yang mereka ikuti. "Kalau kita lihat, hampir semua peserta luar negeri menyatakan yang terbaik itu ya di Banyuwangi Ijen," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Zita menilai Banyuwangi adalah contoh ideal dalam membangun sektor pariwisata yang berkelanjutan. Menurutnya, keberhasilan daerah ini bukan hanya dalam menarik wisatawan, tetapi juga dalam membangun ketahanan ekonomi lokal.

ADVERTISEMENT
Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata, Zita Anjani, memuji Banyuwangi sebagai salah satu kisah sukses pariwisata di Indonesia. (Brigitta Belia/detikcom)Zita menilai Banyuwangi adalah contoh ideal dalam membangun sektor pariwisata yang berkelanjutan. (Brigitta Belia/detikcom)

"Banyuwangi ini salah satu very successful story pariwisata di Indonesia. Bukan hanya pariwisatanya, tapi juga konsep keberlanjutannya, ketahanan, dan keberpihakan terhadap ekonomi lokal. Bahkan data terakhir kalau saya nggak salah, kemiskinan turun dari 12% ke 6%," jelasnya.

Zita juga menyoroti keberhasilan Banyuwangi dalam menjaga lingkungan dan memberdayakan UMKM. Ia mencontohkan bandara Banyuwangi yang mendapat predikat ramah lingkungan meski tanpa pendingin udara (AC), serta minimnya praktik pungli dan keberadaan mal.

"Konsep pariwisata lengkap itu ada di Banyuwangi. Airport-nya tanpa AC tapi jadi yang terbaik, sawah dan hutan tetap lestari, tidak ada sampah, tidak ada pungli, tidak ada mal, dan UMKM-nya hidup semua," imbuhnya.

Saat ditanya soal strategi pemerintah pusat dalam mengembangkan sport tourism di daerah lain, Zita menyebut wisata olahraga menjadi prioritas yang terus didorong karena punya pasar khusus yang konsisten.

"Sport tourism itu minatnya besar, walau khusus. Misalnya cycling, trail run, diving, sampai jet ski. Jumlahnya memang kecil, tapi pasti. Dan Indonesia punya semua fasilitas itu. Mulai dari Rinjani, Danau Toba, Ijen Blue Fire yang cuma ada dua di dunia, dan hanya di Ijen yang bisa dilihat masyarakat," imbuhnya.

(bel/jbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads