Pengusaha sound system di Malang mengganti nama sound horeg usai adanya fatwa haram dari MUI dan aturan yang hampir rampung dan diumumkan Pemprov Jawa Timur. Paguyuban pengusaha itu kini memakai nama Sound Karnaval Indonesia.
Sebelum aturan sound horeg itu diumumkan, para pengusaha persewaan sound yang tergabung dalam Paguyuban Sound Malang Bersatu mendeklarasikan pencoretan istilah 'horeg' yang dianggap negatif.
Mereka mendeklarasikan istilah baru sebagai ganti sound horeg, yakni Sound Karnaval Indonesia. Deklarasi itu terjadi di tengah perayaan ulang tahun ke-6 Team Sotok di lapangan Desa Gedog Kulon, Kecamatan Turen, Malang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Video deklarasi oleh para pengusaha persewaan sound di atas panggung pada Senin (29/7) itu segera viral di media sosial. Tampak hadir di acara itu Mas Bre, pemilik Brewog Audio Blitar, bos dari Memed Potensio alias Thomas Alva EdiSound Horeg.
Ketua Paguyuban Sound Malang Bersatu David Stevan mengakui adanya deklarasi itu. Dia menyebutkan perubahan istilah itu dilakukan demi menghindari kesalahpahaman masyarakat.
"Tidak lagi menggunakan nama sound horeg. Sudah ikrar agar namanya Sound Karnaval Indonesia. Kita ganti yang horeg itu menjadi Sound Karnaval Indonesia," ujar David saat dikonfirmasi, seperti dilansir detikJatim, pada Rabu (30/7/2025).
Dia mengakui komunitas pengusaha sound system juga tengah menunggu peraturan yang digodok pemerintah mengenai batasan desibel suara. Mereka juga terbuka untuk menyesuaikan dengan aturan yang akan diterapkan.
"Kemudian untuk suaranya nanti tergantung peraturan nanti bagaimana," kata pengusaha sound system pemilik Blizzard Audio, salah satu pelopor karnaval dengan sound menggelegar itu.
Baca selengkapnya di sini
Simak Video 'Mengenal Sosok 'Thomas Alva Edi Sound' yang Viral di Medsos':