Viral Cahaya Berkilauan di Laut Suramadu Saat Malam Hari, Ini Analisis Pakar

Viral Cahaya Berkilauan di Laut Suramadu Saat Malam Hari, Ini Analisis Pakar

Esti Widiyana - detikNews
Kamis, 31 Jul 2025 11:08 WIB
Viral kilauan cahaya di laut bawah Jembatan Suramadu
Viral kilauan cahaya di laut bawah Jembatan Suramadu, Jawa Timur. (Tangkapan layar)
Suramadu -

Viral video cahaya berwarna hijau dan biru terlihat berkilauan di laut Selat Madura, tepatnya di bawah Jembatan Suramadu, saat malam hari. Pakar biologi dari Unair memberi penjelasan.

Video viral tersebut diunggah akun Instagram @surabayasiders. Dalam video terlihat kelap-kelip cahaya yang tampak dari atas Jembatan Suramadu, mengundang kekaguman dan rasa penasaran masyarakat.

detikJatim mencoba menelusuri kabar ini secara langsung dengan mengamati laut di bawah Jembatan Suramadu pada Rabu (30/7) malam. Air laut di bawah jembatan memang terlihat agak kehijauan, tetapi tidak tampak kilau cahaya seperti dalam video viral.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengendara motor yang melintas, Wahyu (30), mengaku penasaran setelah melihat video viral itu. Ia bahkan sempat memperlambat kendaraannya untuk melihat langsung ke bawah laut.

"Penasaran ya kok bisa nyala gitu. Tadi pas lewat Jembatan Suramadu sengaja pelan-pelan lihat ke bawah laut, tapi ndak kelihatan," katanya, seperti dilansir detikJatim.

ADVERTISEMENT

Untuk menjawab rasa ingin tahu itu, dosen Biologi Kelautan, Akuakultur, dan Ekologi Molekuler Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Universitas Airlangga (Unair), Dr Eng Sapto Andriyono SPi MT, memberikan penjelasan ilmiah atas kemungkinan penyebab fenomena tersebut.

"Kalau lihat postingan (video), sepertinya itu bakteri Vibrio yang umum di laut, karena punya kemampuan fluorescent," kata Sapto kepada detikJatim, dilansir detikJatim, Kamis (31/7/2025).

Menurutnya, cahaya berpendar di laut kemungkinan besar berasal dari koloni bakteri Vibrio harveyi yang memiliki kemampuan mengeluarkan cahaya melalui gen tertentu.

"Koloni ini disusun oleh Vibrio harveyi yang memiliki gen Lux-n. Gen Lux-n merupakan gen yang bertanggung jawab untuk berpendar atau mengeluarkan cahaya. Bakteri jenis ini banyak menjadi penyebab penyakit pada budi daya udang," jelasnya.

Sapto menyebut keberadaan koloni bakteri ini bisa menjadi indikator tingginya kandungan bahan organik di perairan tersebut. Hal ini bisa menjadi sinyal adanya polusi dari aktivitas manusia.

"Kalau bahan organik yang tinggi ini dipastikan dari faktor anthropogenic, aktivitas manusia. Run off perairan juga potensial kalau dekat dengan pertanian, karena sekarang semua pakai pupuk kimia yang tidak semua terserap tanaman," urainya.

Baca selengkapnya di sini dan di sini.

Lihat juga Video 'Viral Pemotor Terjebak Angin Kencang di Jembatan Suramadu':

(idh/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads