Tsunami adalah salah satu jenis bencana alam yang rawan terjadi di Indonesia. Gempa akibat pergerakan dasar laut atau pergeseran lempeng paling sering menyebabkan bencana tsunami.
Selain gempa, ada beberapa hal lain yang menjadi penyebab tsunami. Apa saja? Simak ulasan di bawah ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Tsunami
Menurut BMKG dan BNPB, istilah tsunami berasal dari bahasa Jepang 'Tsu' artinya pelabuhan dan 'Nami' artinya gelombang laut. Sehingga dapat diartikan, bahwa tsunami adalah gelombang laut yang menghantam pelabuhan.
Tsunami adalah perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan dasar laut secara tiba-tiba. Tsunami juga dapat diartikan sebagai gelombang air laut besar yang dipicu oleh pusaran air bawah laut karena pergeseran lempeng, tanah longsor, erupsi gunung api, dan jatuhnya meteor.
Tsunami dapat bergerak dengan kecepatan sangat tinggi dan dapat mencapai daratan dengan ketinggian gelombang hingga 30 meter. Gempa yang disebabkan pergerakan dasar laut atau pergeseran lempeng yang paling sering menimbulkan tsunami.
Penyebab Terjadinya Tsunami
Berdasarkan data dari BNPB, ada empat penyebab utama terjadinya tsunami, yaitu:
- Gempa bumi yang berpusat di laut, diikuti dengan dislokasi/perpindahan masa tanah/batuan yang sangat besar di bawah air (laut/danau)
- Longsor di bawah laut
- Letusan gunung api di bawah laut/gunung api pulau
- Hantaman meteor di laut
Tanda-tanda Tsunami
Berikut ini tanda-tanda terjadinya bencana tsunami yang perlu diketahui.
- Pada umumnya, tsunami di Indonesia didahului dengan gempa bumi besar dan susut laut.
- Terdapat selang waktu antara waktu terjadinya gempa bumi sebagai sumber tsunami dengan waktu tiba tsunami di pantai.
- Gelombang air laut datang secara mendadak dan berulang dengan energi yang sangat kuat.
- Di Indonesia tsunami terjadi dalam waktu kurang dari 40 menit setelah gempa bumi besar di bawah laut.
Ciri-ciri Gempa yang Berpotensi Tsunami
BMKG dan BNPB membagikan informasi soal ciri-ciri gempa bumi yang berpotensi menimbulkan tsunami, yaitu:
- Magnitudo gempa yang besar dengan durasi guncangan yang lama dan terasa seperti diayun-ayun
- Lokasi episenter gempa bumi berada di laut
- Mekanisme sesar/patahan merupakan patahan naik atau patahan turun
- Kedalaman gempa bumi masuk ke dalam kategori gempa dangkal
- Tanda awal yang bisa dilihat jika gempa bumi tersebut berpotensi tsunami yaitu adanya perubahan muka air laut berupa surutnya air laut secara tiba-tiba.
Simak juga Video 'Mewaspadai Potensi Tsunami Meski Tingginya Cuma 50 Cm':
(kny/imk)