Polisi telah melakukan serangkaian penyelidikan dalam mengungkap penyebab kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) inisial ADP yang tewas di kamar kos daerah Menteng, Jakarta Pusat. Belasan bukti digital diperoleh polisi dan dilakukan analisis.
"Kami digital forensik menerima 14 digital evidence atau barang uji digital yang di mana lima di antaranya diduga atau dikuasai atau digunakan oleh ADP," kata ahli digital forensik Polri, Ipda Saji Purwanto, di Polda Metro Jaya, Selasa (29/7/2025).
Saji mengatakan 14 bukti digital itu lalu dianalisis menggunakan standar internasional. Tim digital forensik lalu melakukan analisis file CCTV yang berasal dari 20 titik sebelum ADP ditemukan meninggal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari report result kami melakukan analisis dari file multimedia dari CCTV, gambar yang diambil dari rekaman CCTV sebanyak 20 titik," katanya.
"Kami melakukan analisis base metadata, kemudian stream data, frame by frame dan GOP," ujar Saji.
Puluhan titik CCTV itu mulai dari gedung Kemlu, salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, hingga tempat kos korban. Dari rangkaian analisis itu, tim digital forensik tidak menemukan adanya jejak kekerasan yang terekam dalam bukti digital tersebut.
"Jadi keseluruhan file video yang kami analisis, mulai gambar atau video di Kemenlu, kemudian di GI, lalu di tempat kos almarhum, kami tidak menemukan adanya motion atau gambar yang memiliki atau muatan tindakan kekerasan fisik," pungkas Saji.
(ygs/imk)