Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengatakan Jawa Tengah telah mencatat nilai investasi sekitar Rp 21,9 triliun pada triwulan I 2025. Hampir 65 persen diantaranya merupakan PMA atau penanaman modal asing.
"(Investasi) Khususnya wilayah Jawa Tengah itu Rp 21,9 triliun yang itu semua adalah dalam rangka untuk mengembangkan wilayah Jawa Tengah," kata Luthfi usai acara Central Jawa Investment Business Forum 2025, di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (29/7/2025)
"Jumlah PMA yang investasi di Jawa Tengah lebih besar daripada PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri). Jadi PMA-nya kita itu hampir mendekati 65%," tambah dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Luthfi mengatakan nilai investasi di Jateng ke depannya akan ditingkatkan. Jateng sendiri mengalami kenaikan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,96 persen atau di atas rata-rata nasional.
"Kemudian yang kita tawarkan bahwa ternyata hasil analisa kita, dengan Jawa Tengah mempunyai perkembangan ekonomi yang signifikan. Yaitu 4,96 di atas nasional," ungkapnya.
Investasi di Jateng, kata Lutfhi, ada sejumlah keuntungan. Nulai dari kepastian hukum hingga mudahnya perizinan.
"Kemudian yang keempat yang tidak kalah pentingnya lahan kita cukup. Kemudian sumber daya manusianya kita adalah melimpah. Kemudian upah terkait dengan kegiatan masyarakat sangat kompetitif," tuturnya.
Mantan Kapolda Jateng itu mengatakan pembangunan akan difokuskan ke daerah Selatan. Target dari investasi ini tentunya adalah mengurangi kemiskinan.
"Kita fokus kepada daerah Selatan. Jadi daerah Pantura ini sudah banyak 1 proyek vital nasional PSN, kemudian jalan nasional termasuk investasi nasional. Nah nanti kita akan geser ke daerah Selatan dan ini sudah kita tawarkan," ungkap dia.
Lihat juga Video 'Menteri KP-Gubernur Luthfi Sabet detikJateng-Jogja Awards':
(ial/yld)