Transformasi Transmigrasi, Penempatan Transmigran Naik 10 Kali Lipat

Transformasi Transmigrasi, Penempatan Transmigran Naik 10 Kali Lipat

Moch Prima Fauzi - detikNews
Selasa, 29 Jul 2025 13:26 WIB
Kementrans
Foto: dok. Kementrans
Jakarta -

Kementerian Transmigrasi resmi menetapkan rencana penempatan 1.394 Kepala Keluarga (KK) transmigran pada tahun 2025. Jumlah ini melonjak 10 kali lipat dibanding tahun sebelumnya yang hanya menempatkan 131 KK.

Menteri Transmigrasi, M. Iftitah Sulaiman mengatakan peningkatan ini tidak hanya mencerminkan kebangkitan program transmigrasi, tapi juga didukung oleh lonjakan anggaran kementerian yang meningkat lebih dari 10 kali lipat.

Menurutnya, program transmigrasi kini diarahkan sebagai strategi pemerataan pembangunan dan regenerasi desa secara berkelanjutan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jumlah transmigran tahun lalu dan tahun ini naik signifikan menjadi 1.394 tersebar di 10 kabupaten kota, yaitu Batam, Merauke, Sukamara, Paser, Bulungan, Poso, Polmand, Sidrap, Halmahera Tengah dan Sumba Timur," kata Iftitah dalam Keterangan Tertulis, Selasa (29/7/2025).

Hal itu diungkapkan Ifititah kepada sejumlah wartawan saat media gathering di Balai Transmigrasi, Bali, hari ini.

ADVERTISEMENT

Penempatan transmigrasi tahun ini tersebar di 10 kabupaten/kota dari barat hingga timur Indonesia, dengan pola dan karakter kawasan yang beragam.

Rinciannya; Batam (Rempang, Barelang): 504 KK (pola Nelayan); Merauke (Domande, Salor): 100 KK (TU Lahan Kering); Sukamara (Pulau Nibung, Jelai): 290 KK (TU Lahan Kering); Paser (Keladen, Kerang): 50 KK (TU Lahan Basah); Bulungan (Tanjung Buka SP.10, Salim Batu): 55 KK (20 KK Trans Karya Nusa, 35 KK Trans Lokal); Poso (Torire, Tampolore): 50 KK (15 KK Trans Karya Nusa, 35 KK Trans Lokal); Polewali Mandar (Taramanu Tua, Tubbi Taramanu): 100 KK (35 KK Trans Karya Nusa, 65 KK Trans Lokal); Sidrap (Wala/Lagading, Pitu Riase): 145 KK (30 KK Trans Karya Nusa, 115 KK Trans Lokal); Halmahera Tengah (Waleh SP.3, Sagea Waleh): 50 KK (TU Lahan Kering); dan Sumba Timur (Kotakawaw SP.7, Melolo): 50 KK (TU Lahan Kering).

"Dari total 1.394 KK tersebut, sebanyak 80 KK berasal dari skema Trans Karya Nusa dan 1.314 KK dari Trans Lokal. Pola yang diterapkan pun bervariasi, (yakni) TU Lahan Kering, TU Lahan Basah, dan Nelayan, sesuai dengan karakteristik geografis masing-masing wilayah," jelas Iftitah.

Tak hanya penempatan transmigran, tahun ini Kementerian Transmigrasi juga menghadirkan 2.000 anggota Tim Ekspedisi Patriot yang akan diterjunkan ke 154 kawasan transmigrasi. Mereka terdiri dari mahasiswa, akademisi, dan profesional muda yang akan melakukan riset sosial, ekonomi, dan lingkungan. Kehadiran mereka menjadi fondasi kuat untuk pengembangan kawasan berbasis data dan kebutuhan nyata masyarakat.

"Transmigrasi hari ini bukan sekadar program lama yang dihidupkan kembali. Ini adalah gerakan baru, dengan pendekatan modern, terukur, dan berdampak luas," pungkas Iftitah.

Transformasi ini menjadi bukti bahwa transmigrasi adalah solusi masa depan bagi pemerataan pembangunan dan penciptaan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di seluruh penjuru negeri.

Simak juga Video 'Kisah Endang, Suku Jawa Transmigran di Papua Barat':

(prf/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads