Gamkonora yang Bikin Lidah Selip

Gamkonora yang Bikin Lidah Selip

- detikNews
Rabu, 11 Jul 2007 08:27 WIB
Jakarta - Awal pekan ini kita mengenal satu nama baru: Gamkonora. Tentu banyak yang tidak ngeh nama apa itu. Bahkan pecinta alam pun banyak juga yang tidak mengenalnya. Gamkonora adalah nama gunung di Halmahera Barat, Maluku Utara.Nasib Gamkonora persis dengan nasib Yahukimo, Papua. Saat ada berita kelaparan hebat di kabupaten itu, banyak orang yang bertanya-tanya nama apakah Yahukimo itu. Selain letak geografis yang tidak begitu populer, nama Yahukimo juga menimbulkan lidah selip. Banyak yang keliru menyebut kota ini dengan Yakuhimo, Yahokimo, Yuhukama, Yohukama, Yohokama, bahkan Yokohama, salah satu kota di Jepang.Nasib Gamkonora juga setali tiga uang. Ketika pertama kali namanya dirilis, banyak yang menulis atau mengucapkannya dengan Gamhonora, Gamkanora dan Gonokonora. Gunung Gamkonora berada di ketinggian 1635 dmpl dan terletak 1.600 meter dari kota terdekat. Untuk mencapai Guning Gamkonora dapat ditempuh dengan dua cara. Pertama, dengan menggunakan kapal motor dari kota Ternate ke kota Ibu atau langsung ke kampung Gamsungi yang ditempuh selama 9 jam. Cara kedua dengan menggunakan kapal motor dari kota Ternate ke kota Jailolo selama 45 menit, kemudian dilanjutkan dengan kendaraan roda empat menuju kampung Gamsungi yang ditempuh selama kurang lebih 1,5 jam.Gamkonora menjadi buah bibir setelah meletus pada Senin 9 Juli lalu pukul 16.30 WITA. Letusannya setinggi 4.000-8.000 kaki. Sedikitnya 8.000 orang mengungsi. Sekitar 10 ribu masker dikirim. Pesawat terbang disarankan mengudara di atas 24 ribu kaki atau menghindari kawasan itu. Menurut catatan Departemen EDSM, gunung ini terekam meletus dahsyat pada 1564/1565. Letusan kawah puncak menimbulkan hujan abu dan aliran lava. Suara dentuman terdengar hingga jarak kurang lebih 200 km, sedangkan aliran lavanya mencapai laut. Akibat letusan ini menyebabkan kerusakan pada hutan dan tanah garapan, juga menimbulkan korban manusia.Satu abad kemudian, terjadi letusan yang banyak mengeluarkan abu, hingga kota Ternate menjadi gelap gulita. Awan abu luar biasa besarnya, hingga pada jarak kurang lebih 350 km abu masih mengendap cukup tebal. Bersamaan dengan letusan ini juga terasa gempa bumi. Akibat letusan ini menyebabkan pula kerusakan hutan dan tanah garapan serta menimbulkan korban manusia.Rekaman terakhir tercatat pada 10 Januari 1997, terjadi letusan abu setinggi 200 meter di atas puncak. "Letusan terakhir yang cukup hebat terjadi pada tahun 1673, sehingga sampai saat ini Gunung Gamkonora sudah lebih dari 300 tahun belum meletus lagi dengan hebat," demikian informasi yang tertulis di website ESDM. Kesimpulan yang ditarik, letusan besar mempunyai periode lebih dari 100 tahun sedang letusan kecil seperti letusan abu dan peningkatan kegiatan hanya berkisar puluhan tahun. (nrl/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads